Hari Terakhir Penilaian Calon Deswita, Desa Bakaran Wetan Suguhkan Wisata Budaya

Pati, Mitrapost.com – Dalam ajang penilaian terakhir calon Desa Wisata Kabupaten Pati tahun 2022 pada Kamis, (31/3/2022), desa Bakaran Wetan menampilkan potensi unggulan desa, yakni dari sektor pariwisata budaya.

Sebagaimana yang diketahui bersama, bahwa di Desa Bakaran Wetan sudah terkenal dengan budaya batik dengan nama pasaran Batik Bakaran. Sebagai informasi bahwa Batik Bakaran sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTb) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tahun 2021.

Selain itu, Batik Bakaran juga kaya akan cerita sejarah dibalik setiap motif batiknya. Hal demikian merupakan poin plus tersendiri bagi Desa Bakaran Wetan dalam ajang penilaian calon Desa Wisata kali ini.

Kepala Desa Bakaran Wetan, Wahyu Supriyo mengungkapkan bahwa di Desa yang ia pimpin ini juga terdapat potensi budaya lain. Diantaranya adalah kesenian karawitan yang diberi nama Suko Laras.

Wahyu Supriyo mengungkapkan bahwa seni karawitan yang menjadi kebanggaan Desa Bakaran Wetan tersebut sudah sering tampil di muka umum.

“Unsur utama pariwisata kita adalah budaya bapak. Kita ada Batik Bakaran yang tidak perlu diragukan lagi nilai sejarah dan kualitasnya. Nah yang perlu kita banggakan juga adalah kesenian karawitan ini, para pemainnya adalah mayoritas anak muda dari karang taruna. Dan harapan kita memang para pemuda ini sebagai generasi penerus untuk budaya-budaya kita,” ungkapnya saat menyampaikan sambutan pada Kamis, (31/3/2022).

Selain budaya, kawasan Desa Bakaran Wetan juga akan mengenalkan wisata religi. Yakni Punden Nyai Ageng dan Ki Dalang Soponyono yang lokasinya berdampingan dengan Kantor Kepala Desa Bakaran Wetan.

Ia menceritakan bahwa selama ini, para pejabat tinggi di Kabupaten Pati mulai dari Camat, Kepala Dinas, hingga Bupati, setiap tahunnya pasti mendatangi punden untuk berziarah.

Jika dihitung berdasarkan jumlah peziarah yang berkunjung ke Punden tersebut, setidaknya minimal 300 pengunjung datang setiap bulannya.

“Di samping Balai Desa ini juga ada wisata religi yang tentu sudah tidak asing lagi bagi pejabat-pejabat Pati. Pasti setiap tahunnya mereka datang kesini. Hampir setiap hari ramai, setidaknya dalam satu bulan tigaratusan peziarah datang,” tambah Wahyu.

Selain itu, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Pati, Rekso Suhartono mengungkapkan rasa bangga dan kagum atas kekompakan warga Bakaran Wetan dalam mempersiapkan ajang penilaian calon Desa Wisata.

Ia juga mengapresiasi saat mengetahui bahwa mayoritas yang tampil dalam ajang penilaian adalah pemuda warga lokal sendiri.

“Luar biasa kekompakan warga sini, saya salut dan sekaligus bangga. Apalagi saat tadi saya bertanya siap yang menari adalah warga lokal dan masih muda. Kemudian yang tampil karawitan, pemainnya juga pemuda-pemuda. Kekompakan perlu kita beri tepuk tangan,” pungkas Rekso saat menyampaikan sambutan dalam acara tersebut.

Berdasarkan pantauan di lokasi penyelenggaraan oleh tim mitrapost.com, pihak desa juga menampilkan beberapa hasil olahan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), seperti pakaian dan souvenir dari batik. Selain itu juga kuliner dan makanan khas, yang tak lupa dijajakan dalam ajang tersebut. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati