Rembang, Mitrapost.com – Organisasi kemasyarakatan pemberdayaan kesejahteraan keluarga alias PKK, meminta pemerintah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang untuk melakukan peninjauan ulang terhadap sampel desa yang dinyatakan miskin ekstrem.
Siti Halimatussya’diyah selaku Ketua PKK ini mengungkapkan, beberapa desa di Kecamatan sarang Kabupaten Rembang yang menjadi percontohan Desa miskin ekstrem, ternyata memiliki bangunan fisik rumah yang sangat memadai.
Dirinya mengatakan, dengan kondisi rumah warga tersebut, PKK menilai desa-desa yang telah tercatat oleh Pemerintah Kabupaten Rembang sebagai Desa miskin ekstrem itu tidak layak dijadikan percontohan.
“Misalnya seperti Sarang, Balongan itu orangnya rumahnya baik-baik. Sarang itu rumah baik ditulis miskin ekstrim kok ya mau,” ungkapnya.
Hal itu ia ungkapkan pada saat musyawarah perencanaan dan pembangunan (Musrenbang) 2023 yang diselenggarakan oleh pemerintah Kabupaten Rembang beberapa waktu lalu.
Kepada Pemkab Rembang, wanita yang kerap disapa Ning Diyah itu meminta agar pemerintah segera mengevaluasi kembali desa-desa yang menjadi sampel untuk percontohan desa dengan kasus kemiskinan ekstrem.
“Kami berharap agar desa yang ditulis untuk didata ulang lagi sehingga untuk angka kemiskinan di kabupaten Rembang ini benar-benar sesuai dan valid,” tegasnya.
Menanggapi hal itu Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’ mengatakan bahwa desa yang menjadi percontohan atau sampel untuk kasus kemiskinan ekstrem kini telah diverifikasi oleh pemerintah provinsi Jawa Tengah.
Kendati demikian, Pemerintah Kabupaten Rembang juga tengah melakukan verifikasi ulang hingga ke tingkat desa, dengan mengundang 25 kepala desa sampel miskin ekstrem tersebut. Akan tetapi, seiring dengan berjalannya waktu, wabup mengungkapkan bahwa terjadi banyaknya perubahan, khususnya bentuk fisik rumah warga.
“Memang banyak berubah, dan ini memang belum kami publish. Jadi nanti kalau hasil akhirnya sudah selesai kami akan sampaikan, dan PKK akan kami libatkan juga,” tandasnya. (*)






