Mitrapost.com – Malam lailatur qadar menjadi malam yang paling ditunggu-tunggu di bulan Ramadan. Karena pada malam tersebut terdapat banyak keutamaan yang dapat diperoleh umat Islam bagi yang berhasil menjumpainya termasuk diampuninya dosa.
Malam lailatul qadar sendiri memiliki makna malam yang lebih baik dari malam seribu bulan. Pada malam-malam ini malaikat turun. Oleh karena itu, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak doa dan ibadah.
Allah SWT telah berfirman mengenai hal tersebut dalam Al-Quran surat Al-Qadr ayat 2-3 yang artinya, “Tahukah kamu apa itu lailatul qadar? Lailatul qadar lebih baik daripada seribu bulan.”
Kata qadar sendiri memiliki banyak makna. Makna pertama, qadar memiliki arti penetapan atau pengaturan. Dengan begitu lailatul qadar dipahami sebagai malam Allah melakukan penetapan atas perjalanan hidup umat manusia.
Makna kedua, qadar memiliki arti kemuliaan. Maksudnya, pada malam tersebut merupakan malam mulia yang tak dapat dibandingkan dengan malam-malam lainnya. Malam tersebut mulia karena terdapat peristiwa turunnya kita suci umat Islam yaitu Al-Qur’an. Selain itu, karena malam tersebut menjadi titik tolak atas berbagai kemuliaan yang bisa diraih umat Islam.
Makna ketiga, qadar memiliki arti sempit. Pada malam tersebut merupakan malam yang sempit. Karena banyak malaikat-malaikat yang turun ke bumi.
Hal ini termaktub dalam Al-Quran surat Al-Qadar ayat 4 yang artinya, “Pada malam itu turun malikat-malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.”
Malam lailatul qadar juga merupakan malam penuh keberkahan. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Al-Dukhan ayat 3-5 yang artinya, “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasul.”
Selain keutamaan-keutamaan di atas, hal yang paling ditunggu-tunggu umat Islam adalah diampuninya dosa-dosa. Di malam lailatul qadar, Allah SWT akan membuka lebar-lebar pintu ampunan bagi siapa saja yang meminta ampun kepada Allah SWT.
Hal ini seperti yang telah diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda yang artinya, “Barangsiapa menegakkan shalat di malam lailatul qadar atas dorongan iman dan mengharap balasan (dari Allah), diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari, An Nasa’i, dan Ahmad).
Namun yang kemudian menjadi pertanyaan, kapankah waktu lailtul qadar itu?
Tidak ada waktu pasti kapan malam lailatul qadar terjadi. Namun terdapat tanda-tanda yang disebutkan yang dapat menjadikan umat Islam bersiap-siap dalam menyambut bulan Ramadan.
Tanda-tanda datangnya malam lailatul qadar yaitu, suasana udara pagi yang segar dan tenang. Pada malam hari pun angin malam bertiup dengan tenang. Tidak ada hawa panas malam hari. Apabila Anda merasakan tanda-tanda ini, mungkin saja Anda tengah berada di malam lailatul qadar.
Tanda selanjutnya yaitu, cahaya matahari yang cerah dan tidak terik. Meskipun matahari berada tinggi di langit, namun cahayanya tidak terasa terik.
Bagi umat Islam yang melaksanakan ibadah pada malam lailatul qadar, akan terasa khusyuk. Meskipun pada biasanya orang tersebut merasa susah khusyuk.
Untuk tanggal terjadinya malam lailatul qadar adalah terjadi pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Yaitu pada malam-malam ganjil.
Itu dia informasi mengenai malam lailatul qadar yang tengah dirunggu-tunggu umat Islam. Mari persiapkan amal dan ibadah terbaik kita untuk menyambut malam lailatul qadar. (*)
Redaksi Mitrapost.com