Bisa Sebabkan Kemarian, Kenali Gejala Dengue Shock Syndrome Pada Anak

Batang, Mitrapost.com – Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi salah satu penyakit yang perlu diwaspadai. Pasalnya, jika tidak ditindak dengan cepat, maka dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi Dengue Shock Syndrome (DSS).

Berdasarkan keterangan dari Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kalisari Kabupaten Batang dr. Muhammad Ali Balki menyatakan bahwa penyakit ini patut diwaspadai, terutama jika menyerang kalangan anak-anak.

“Bahwa penyakit DBD harus adanya kewaspadaan dari orang tua karena bila tidak segera ditindak akan mengakibatkan DSS salah satu cirinya bintik merah pada kulit pada anak,” kata Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kalisari Kabupaten Batang dr. Muhammad Ali Balki saat ditemui di Kantor RSUD Kalisari Kabupaten Batang, Rabu (15/6/2022).

Sebagai informasi, syndrome ini disebabkan oleh virus Dengue, yang cenderung menyerang anak di bawah usia 10 tahun.

Bahkan ia menyebut, jika tidak segera ditangani, maka dapat menyebabkan kematian. Oleh karenanya, perlu adanya edukasi kepada masyarakat terkait dengan upaya penanganan yang tepat dilakukan.

“Anak yang terkena DSS sampai anak itu sembuh pun masih ada bekas lebam, karena pembekuan darah di lengannya,” jelasnya.

DSS adalah suatu infeksi Dengue yang ditandai dengan gangguan sirkulasi. Proses terjadinya DSS Demam pada DBD umumnya terjadi selama 2 sampai 7 hari dan menurun setelahnya. Namun, perlu diwaspadai, justru komplikasi biasanya terjadi pada fase ini.

Biasanya, temuan yang menunjukkan DBD menuju DSS adalah ketika terjadi penurunan trombosit yang diikuti dengan meningkatnya hematokrit. Yaitu dengan menurunnya trombosit  di bawah 100.000 hingga 20.000 per millimeter, padahal normal trombosit adalah 150.000 per millimeter.

Pihak rumah sakit, lanjut dia, biasanya mengupayakan secara langsung bagaimana cara untuk meningkatkan trombosit dengan memberikan makanan bergizi secukupnya,  istirahat yang cukup, dan banyak minum air putih serta minum obat jika ada keluhan sakit dari pasien.

“Kita juga tidak lupa selalu mengambil sempel darah satu hari sekali untuk mengecek perkembangan trombosit pasien. Tindakan ini merupakan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang selalu harus diperhatikan kadang trombosit itu sudah membaik tiba-tiba menurun,” tegasnya.

Kemudian dampak DSS ini biasanya menyebabkan lebam disekitar tangan, karena pembekuan darah. Adapun tindakan yang perlu dilakukan yaitu dengan mengopresnya menggunakan air hangat.

Dalam jangka waktu 1 hingga 3 minggu akan kembali pulih, sehingga orang tua diimbau untuk tidak panik jika setelah keluar dari rumah sakit muncul gejala tersebut. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati