Mitrapost.com – Tepat pada tanggal 9 Dzulhijjah 1441 H, jamaah haji tiba di Arafah untuk melaksanakan wukuf, dan inilah puncak haji. Karena syarat sah haji adalah melakukan wukuf.
Pada pelaksanaan wukuf, banyak ibadah yang bisa dilaksanakan para jamaah haji seperti salat, dzikir, berdoa, dan melakukan ibadah-ibadah lainnya.
Menurut Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Fikr: tanpat tahun], halaman 204), jamaah haji dianjurkan wuquf dalam keadaan suci, memperbanyak zikir, tahlil, doa, talbiyah, tadarus Al-Qur’an, memperbanyak tadharru (ketundukan hati), merendahkan diri, berdoa terus menerus, lalu menghadap Ka’bah dan membentangkan kedua tangan.
Bacaan dzikir yang bisa dibaca saat melakukan wukuf di Arafah adalah sebagai berikut.
Pertama, membaca tahmid.
الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Artinya: “Segala puji bagi Allah, tuhan sekalian alam.”
Kedua, membaca kalimat talbiyah sebanyak 3 kali.
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ
Artinya: “Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, Aku datang memenuhi panggilan-Mu, Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sungguh, segala puji, nikmat, dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu.”
Ketiga, membaca takbir dan tahmid sebanyak 3 kali.
اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ ثلاثا
Artinya, “Allah maha besar. Segala puji bagi Allah.”
Keempat, berdoa agar dimudahkan meninggalkan maksiat.
اللَّهُمَّ انْقُلْنِي مِنْ ذُلِّ الْمَعْصِيَةِ إلَى عِزِّ الطَّاعَةِ وَاكْفِنِي بِحَلَالِك عَنْ حَرَامِك وَأَغْنِنِي بِفَضْلِك عَمَّنْ سِوَاكَ وَنَوِّرْ قَلْبِي وَقَبْرِي وَأَعِذْنِي مِنْ الشَّرِّ كُلِّهِ، وَاجْمَعْ لِي الْخَيْرَ إنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى
Artinya: Ya Allah, pindahkan aku dari rendahnya kemaksiatan ke kemuliaan taat. Cukupilah aku dengan halal-Mu dari barang haram-Mu. Genapilah diriku dengan kemurahan-Mu dari zat selain diri-Mu. Terangilah hati dan kuburku. Lindungilah aku dari segala bentuk kejahatan. Kumpulkanlah segala kebaikan pada diriku. Aku memohon kepada-Mu petunjuk, takwa, kecukupan, dan kekayaan.
Doa wukuf yang dianjurkan dibaca oleh jamaah haji yaitu sebagai berikut.
Pertama, doa sapu jagad.
اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya: Ya Allah, Tuhan kami, berikanlah kebaikan kepada kami di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa neraka.
Kedua, doa dan pengakuan atas dosa.
اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيْرًا كَبِيْرًا وَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِي إِنَّكَ أَنْتَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Artinya: Ya Allah, sungguh aku menganiaya diriku dengan penganiayaan yang banyak dan besar. Tiada yang mengampuni dosa selain Kau. Oleh karena itu, ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu. Kasihanilah aku, sungguh Kau maha pengampun lagi
penyayang.
Ketiga, doa agar bisa istiqamah dalam tobat.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً تَصْلُحُ بِهَا شَأْنِي فِي الدَّارَيْنِ وَارْحَمْنِي رَحْمَةً وَاسِعَةً أَسْعَدُ بِهَا فِي الدَّارَيْنِ وَتُبْ عَلَيَّ تَوْبَةً نَصُوْحًا لَا أَنْكُثُهَا أَبَدًا وَأَلْزِمْنِي سَبِيْلَ الاِسْتِقَامَةِ لَا أَزِيْغُ عَنْهَا أَبَدًا
Artinya: Ya Allah, ampunilah aku dengan ampunan yang membuat maslahat urusanku di dunia dan akhirat. Berikanlah aku rahmat-Mu yang luas di mana aku dapat bahagia di dunia dan akhirat. Bimbinglah aku dalam tobat nashuha yang mana aku takkan melanggarnya lagi selamanya. Ikatlah aku di jalan istiqamah yang mana aku takkan menyimpang darinya selamanya.
Selain bagi yang tengah melaksanakan haji, pada bulan Dzulhijjah yang bertepatan dengan wukuf di Arafah, para umat Islam yang tidak dalam ibadah haji juga dapat melaksanakan ibadah pengganti wukuf Arafah, yaitu puasa Arafah.
Di mana, melaksanakan puasa Arafah sama mulianya dengan melaksanakan wukuf di Arafah. Selain itu, juga dapat menghapuskan dosa setahun sebelumnya dan setahun yang akan datang. Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh hadist riwayat Muslim.
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ، أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ، وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ
“Puasa hari Arafah, aku berharap kepada Allah dapat menghapus dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya,” [HR. Muslim]. (*)
Redaksi Mitrapost.com