Pati, Mitrapost.com – Prosedur pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi untuk para petani, terutama di lingkup wilayah kabupaten Pati dinilai masih rumit.
Sugiharto, Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian kantor Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati mengungkapkan, dengan tingginya jumlah petani yang menggunakan BBM subsidi, dikuatkan dengan tingginya pengajuan surat rekomendasi BBM Subsidi untuk alat pertanian.
Ia mengaku Dispertan dalam sehari bisa melayani permohonan rekomendasi dari 50-120 orang. Jumlah tersebut masih stabil sejak perintah surat rekomendasi dikeluarkan di bulan September.
“Penurunan harga Pertamax tidak mempengaruhi permintaan. Masyarakat masih pilih Pertalite yang Rp10 ribu,” ujar Sugiharto saat ditemui di kantornya, Rabu (5/10/22).
Tercatat sejak Bulan September 2022, Dispertan Pati telah mengeluarkan surat rekomendasi BBM subsidi untuk alat pertanian kepada 2.368 permohonan. Jika dirata-rata dalam sehari ada 48 orang petani yang mengajukan permohonan ke Dispertan.
Hal ini pun turut mendapatkan sorotan dari Narso selaku Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati.
“Ya ini memang menyulitkan petani,” ucap Narso.
Ia pun mengharapkan adanya kebijakan yang lebih memudahkan petani dalam mendapatkan BBM Subsidi, salah satunya adalah dengan menyederhanakan prosedur.
“Kita harapkan kepada para pemangku kebijakan semakin menyederhanakan prosedur, agar teman-teman petani ini bisa mengakses baik pertalite maupun solar untuk mesin-mesin pertanian mereka,” tambahnya. (*)
Redaksi Mitrapost.com