Pati, Mitrapost.com – Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati M Nur Sukarno mendampingi Pokdarwis Karya Pamuji Agung Desa Tluwuk, Wedarijaksa dan Dinporapar Pati studi banding ke Desa Wisata Mangrove Pandansari di Desa Kaliwlingi Kecamatan/Kabupaten Brebes.
Sejumlah tokoh tersebut ke Brebes dalam rangka study tiru manajemen organisasi dan pengelolaan pariwisata mangrove di Pandansari.
Sukarno menceritakan, mulanya Desa Kaliwlingi adalah wilayah dengan potensi abrasi yang sangat tinggi.
Barulah di tahun 2005, warga setempat mulai serius menanam mangrove untuk menghalau air laut.
“Di Pandansari merupakan Bukti nyata, Dukuh Pandansari Abrasinya luar biasa sudah menghancurkan tambak 168 Ha. Alhamdulillah,mulai tahun 2005 tanam mangrove desanya terselamatkan berkat adanya Mangrove,” kata Anggota dewan, kader dari Partai Golkar itu, Senin (31/10/2022).
Singkat cerita, tanaman mangrove yang ditanam warga setempat mulai banyak dikunjungi masyarakat, hingga warga berinisiatif untuk menjadikannya sebagai wahana wisata.
“Tokoh disana pak Mashadi menggerakkan masyarakat mengadakan penanaman Mangrove sampai saat ini.dan bisa dijadikan destinasi wisata berbasis tanaman mangrove,” ujarnya.
Menurut Sukarno, beberapa wilayah di Kabupaten Pati mempunyai permasalahan abrasi yang sama dengan desa Kaliwlingi, meski pemanfaatan mangrove di Pati tidak sebaik di Brebes.
Artinya kawasan pesisir Pati juga mempunyai potensi yang sama dengan pesisir di Brebes.
Usai studi banding, Anggota Dewan dari Komisi B itu mengharapkan anggota Pokdarwis dan Dinporapar Desa Tluwuk mempunyai gambaran tentang pengelolaan wisata mangrove, terlebih dapat mengadopsinya ke Pati. (Adv)
Wartawan Area Kabupaten Pati


