Pati, Mitrapost.com – Jadi salah satu desa terparah dampak adanya banjir bandang yang terjadi pada beberapa waktu lalu di Pegunungan Kendeng, Kepala Desa Sinomwidodo, Rakimin harapkan pengembalian fungsi hutan menjadi kawasan lindung.
Ia beranggapan bahwa kerusakan hutan, yang dijadikan lahan pertanian jagung menjadi penyebab utama banjir bandang yang sering terjadi di wilayah desanya tersebut.
“Tentunya harapan masyarakat, kembalinya fungsi hutan, karena imbas banjir bandang ini penyebabnya adalah dari kerusakan hutan itu,” terangnya saat dikonfirmasi oleh tim Mitrapost.com belum lama ini.
Lebih lanjut pihaknya mengatakan bahwa dalam tahun 2022, wilayah Desa Sinomwidodo sudah belasan kali terdampak banjir bandang.
Setidaknya berdasarkan perhitungannya dalam satu setengah bulan terakhir, Desa Sinomwidodo sudah diterjang banjir bandang sebanyak 7 kali.
Dengan kondisi terparah yakni banjir bandang yang terjadi pada tanggal 30 November 2022 dengan mengakibatkan satu korban jiwa dan 650 rumah terdampak.