Pati, Mitrapost.com – Sejumlah warga Desa Regaloh yang berprofesi sebagai petani, melaporkan pendistribusian pupuk ke Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Tlogowungu.
Mereka menilai bahwa pupuk subsidi yang dibagikan kepada para petani diduga ada rekayasa saat pengajuan ke Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
“Saya pertanyakan pupuk yang harus diterima, karena dari beberapa petani termasuk saya tidak dapat pupuk subsidi,” Ungkap Sulistiyono, bersama warga Regaloh lainnya saat ditemui di kantor BPP Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati Senin (16/1/2023).
Selain itu, para petani juga mengeluh dengan harga pupuk subsidi yang diperjualbelikan oleh pihak LMDH.
Pasalnya, Pupuk subsidi seharusnya dijual dengan harga Rp125 ribu, tapi ternyata di lapangan dijual seharga Rp150 ribu. Kemudian pupuk ini posisinya tidak ditaruh di agen, tetapi di rumah wakil ketua LMDH.
“Pengusulannya tidak jelas, karena ketika saya dimintai KTP dan KK saya kumpulkan, tapi saya tidak tahu prosesnya, dan beberapa petani ada yang diajak membuat kartu tani, tapi ketika jadi ditahan oleh pihak LMDH,” ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Narso meminta BPP Tlogowungu untuk segera melakukan pengecekan ke lokasi yang dilaporkan petani di Desa Regaloh.
“Kalau memang terbukti ada rekayasa data maupun harga pupuk subsidi dijual Rp150 ribu. BPP Tlogowungu harus ambil tindakan tegas kepada distributor dan kios tersebut,” tegasnya.
Dengan adanya kejadian tersebut, Narso berharap tidak ada lagi penyelewengan pupuk bersubsidi di Kabupaten Pati. Sebab, kecurangan ini mengakibatkan para petani mengalami kesulitan mendapatkan pupuk di saat membutuhkan untuk tanaman mereka.
“Semoga tidak ada kejadian serupa. Sehingga para petani tidak mengalami kesulitan saat membutuhkan pupuk,” kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut. (adv)

Wartawan Mitrapost.com