Usai Tinjauan Wali Kota, Pembangunan Simpang Lima Kedua Dihentikan Sementara

Semarang, Mitrapost.com – Usai tinjauan Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu beberapa waktu lalu, pembangunan Simpang Lima kedua dihentikan sementara waktu.

Proyek pembangunan Simpang Lima Kedua ini telah dimulai sejak awal Desember 2022. Dalam hal ini Pemerintah Kota Semarang bekerja sama dengan PT Karya Anak Bangsa (Gojek Indonesia).

Ita, sapaan akrabnya, saat dikonfirmasi mengatakan penghentian sementara pembangunan Taman Singosari yang digadang-gadang menjadi Simpang Lima kedua ini karena ada beberapa konsep desain yang dinilainya tidak sesuai diterapkan di taman yang berada di area sibuk tersebut.

“Saya minta ada revisi desain untuk simpang lima kedua. Saya akan rapat untuk melakukan revisi karena saya melihat terlalu tinggi temboknya mestinya dibuat seperti terasering,” kata Ita, Rabu (8/2).

Ita menyebut bahwa tembok yang berada di taman tersebut terlalu tinggi, sehingga menutup pandangan orang dari arah yang berlawanan. Padahal di sekitar taman tersebut terdapat beberapa tempat kuliner yang jika tertutup taman maka akan tidak akan nampak jelas.

Baca Juga :   Alun-Alun Johar Jadi Wisata Baru Warga Semarang

“Tembok tinggi itu akan menutupi pandangan jalanan yang berlawanan dan tidak akan mempercantik tempat itu malah menjadi seperti pulau baru,” ucapnya.

Selain itu, Ita meminta simpang lima kedua dijadikan taman pasif. Pasalnya, taman tersebut berada ditengah-tengah jalan utama sehingga hanya untuk mempercantik kota.

“Saya minta taman itu jadi taman pasif karena taman itu ada di tengah jalan besar akan bahaya lalu akan jadi kotor kalau dibuat taman aktif karena dibuat persinggahan atau digunakan untuk hal-hal negatif,” bebernya.

Di lain sisi, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, Ali mengatakan bahwa pihaknya tengah berkonsultasi dengan para konsultan terkait hal tersebut.

Baca Juga :   Kabupaten Semarang Berencana Gratiskan Kejar Paket A, B, dan C

“Ketinggiannya kita rubah, bentuk, warna-warna tanaman kita sesuaikan. Semuanya sesuai arahan Ibu Wali kota. Saat ini sedang konsultasi selama tiga hari nanti setelah itu dilanjutkan lagi pembangunannya,” ujar Ali.

Sejauh ini progres pembangunannya, lanjut Ali, sudah mencapai 30-45 persen. Ali menyebutkan beberapa bangunan yang telah terbangun sebagian memang akan dibongkar namun memang tidak dibongkar secara keseluruhan, hanya menyesuaikan desain yang baru.

Sesuai arahan Walikota Semarang, taman tersebut akan menjadi taman pasif, bukan hutan kota. Sehingga tanaman dan pohon yang akan ditanam juga akan disesuaikan.

“Nanti tanaman disitu warna warni jadi dari seberang wonderia tetap kelihatan ada warung-warung atau resto kalau dulu kan konsepnya hutan kota,” bebernya.

Baca Juga :   Proses Penataan Makam KH Sholeh Darat, Akses ke Makam Tetap Dibuka Bagi Peziarah

Pembangunan simpang lima kedua ini memang menggandeng CSR dengan anggaran dari pihak ketiga ini sebesar Rp1,1 miliar. Namun pembangunan simpang lima kedua juga menggunakan dana APBD dari Disperkim sebesar Rp1,2 miliar.

“Kami kan juga menganggarkan APBD untuk Simpang Lima kedua tapi memang terbatas makanya kita dibantu CSR. Pokoknya hitungan totalnya sekitar Rp2,3 miliar,” tuturnya.

Tidak hanya dari Disperkim, nantinya dalam pembangunan Simpang Lima kedu aini juga melibatkan dinas lain seperti Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang untuk melakukan pengecoran di atas saluran di depan wonderia agar bisa digunakan untuk jalan umum. (*)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Googlenews. silahkan Klik Tautan https://bit.ly/googlenewsmitrapost dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

 

Video Viral