Semarang, Mitrapost.com – Sebanyak 10 bangunan Pedagang Kaki Lima (PKL) liar di depan pintu masuk pelabuhan Tanjung Mas telah dirobohkan.
Perobohan ini merupakan kelanjutan dari pembersihan PKL yang sudha dilakukan beberapa waktu lalu.
Berdasarkan keterangan dari Kasat Pol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan bahwa pembongkaran sisa lapak dilakukan menyusul rencana pembangunan taman yang akan dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang sepanjang satu kilometer dibawah Flyover tersebut.
“Jadi Pemkot akan membangun taman dari Pos 1 sampai Pos 4 Pelabuhan. Panjangnya satu kilometer,” kata Fajar saat memimpin pembongkaran lapak, Rabu (8/2/2023).
Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan detail engginering desain (DED). Akan tetapi, terdapat keterbatasan anggaran, sehingga pembuatan taman akan dilakukan secara bertahap.
Untuk tahap pertama akan dibuat sepanjang 100 meter, yakni 50 meter sisi kanan dan 50 meter sisi kiri dari pintu masuk pelabuhan.
“Kalau anggarannya total Rp10 miliar. Maka digarap bertahap,” bebernya.
Masih dari keterangannya, terdapat sekitar 100 PKL liar dan 29 lapak karaoke liar yang digusur dalam pembuatan taman bahwa fly over tersebut.
Nantinya para PKL dan pemilik karaoke akan direlokasi ke Pasar Klitikan atau ke Pasar Kobong.
“Karaoke sudah kita persilahkan untuk pindah di Pasar Kobong atau Pasar Klitikan Terminal Penggaron. Pedagang silahkan ke Pasar Kobong,” ungkapnya.
Diperkirakan pembangunan taman ini akawn selesai pada Agustus 2023 mendatang.
“Bu Wali kota Semarang menghendaki percepatan pembangunan. Kemarin sudah rundingan dengan warga ada titik temu,” jelasnya.
Sementara, Ketua Paguyuban PKL dan Karaoke Flyover Tanjung Mas, Pardi, mendukung penuh rencana pembangunan taman yang akan dilakukan oleh Pemkot Semarang. Pihaknya hanya meminta tempat relokasi bagi para PKL dan pemilik karaoke.
“Kami mendukung rencana tersebut tapi kami minta tempat relokasi. Dan kami mintanya di Pasar Kobong kata Pardi.
“Kami akan ikuti aturan yang penting semua aman, nyaman dan kita dimanusiakan,” terangnya. (*)