Batang, Mitrapost.com – Kasus HIV di Jawa Tengah masih belum terkendali hingga saat ini. Seperti di sejumlah Kabupaten/Kota di Jateng dengan angka kasus yang tinggi.
Kabupaten Batang, menempati urutan ke-4 di Jateng dengan angka kasus HIV yang masih cukup tinggi, dilihat dari hasil data akhir Desember 2022.
Hal tersebut disampaikan oleh Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Batang, Muhammad Wahyudi.
“Kabupaten Batang berada di bawah Kota Semarang, Kabupaten Cilacap, dan Kabupaten Jepara. Penurunan ini karena kesadaran pengidap untuk mengonsumsi ARV makin baik,” terangnya, usai menjadi pemateri Rakor Evaluasi Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit, di Balemong Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu (24/5/2023).
Yang menjadi perhatian banyak pihak justru beralihnya kasus HIV yang menjangkiti komunitas Lelaki Seks Lelaki (LSL) dibandingkan Wanita Pekerja Seks (WPS).
“Tahun 2022 dari 2.605 LSL yang diperiksa, 114 di antaranya pengidap HIV,” jelasnya.
Sehingga diperlukan adanya pencegahan dengan mengintensifkan pendidikan Kesehatan Reproduksi (Kespro) di segala jenjang pendidikan. Karena fenomena LSL sudah merambah di usia 14 tahun.
“Hasil akhirnya agar pelajar mampu bertanggung jawab alat reproduksinya,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Disdikbud Batang Budiono mengakui, pengenalan pendidikan seksual memang harus diberikan kepada anak sejak awal.
“Pengenalan pendidikan seksual bukan pornografi karena tergantung sudut pandang dan cara penyampaiannya kepada anak. Itu bagian fitrah manusia yang harus menjaga area sensitifnya,” ujar dia.
Ia menambahkan, selama ini pengenalan pendidikan seksual diberikan melalui mata pelajaran Biologi dan Bimbingan Konseling. (*)
Redaksi Mitrapost.com