Mitrapost.com – Usai dilaporkan atas dugaan pelecehan seksual, Rektor nonaktif Universitas Pancasila (UP) berinisial ETH (72) buka suara.
Ia menyebut pelaporan dirinya dilakukan karena bertepatan dengan pemilihan rektor di UP.
“Dugaan saya ini karena bertepatan dengan pemilihan rektor di Universitas Pancasila. Mereka pengin jadi rektor,” ujarnya dilansir dari Kompas.
Ia mengatakan bahwa karena adanya tuduhan tersebut, ia pun mendapatkan hinaan. Ia menilai dirinya telah menjadi target dengan motif persaingan dalam pemilihan rektor kali ini.
“Tidak pernah terpikirkan sedikit pun oleh saya bisa berada di titik seperti ini, di titik nadir paling bawah. Nama baik saya dipertaruhkan, bukan nama baik saya yang hancur, prestasi loyalitas saya tiba-tiba harus lenyap,” jelasnya.
ETH sendiri diketahui telah menjabat sebagai rektor UP selama 13 tahun. Pihaknya pun mengaku tak akan tinggal diam dan akan menempuh jalur hukum terhadap pelapor.
“Kami sedang mempersiapkan semuanya, dan kami akan melakukan upaya hukum untuk membela kepentingan klien kami,” kata kuasa hukum ETH, Faizal Hafied.
Sebagai informasi, sebelumnya dua staf kampus UP, RZ (42) dan DF melaporkan ETH atas dugaan pelecehan seksual yang dialami RZ. Dugaan pelecehan dialami RZ terjadi pada Februari 2023. Dimana pada bulan itu, RZ dimutasi ke pascasarjana Universitas Pancasila.
Sedangkan dugaan pelecehan seksual lainnya dialami D terjadi pada Desember 2023. D kemudian mengundurkan diri dari kampus. Pihak kuasa hukum korban, Amanda Manthovani mengatakan bahwa kasus tersebut baru dilaporkan lantaran korban merasa ketakutan.
Ia menjelaskan pelecehan yang dialami RZ berawal dari korban yang diminta menghadap ke ETH yang saat itu menjabat sebagai rektor.
“Saat itu RZ dapet laporan dari sekretaris rektor, bahwa hari itu dia harus menghadap rektor. Jam 13.00 WIB dia menghadap rektor, dia ketuk pintu, pas dia buka pintu rektornya sedang duduk di kursi kerjanya,” jelasnya.
Saat RZ mengerjakan tugas yang diberikan, ETH justru mendekat dan tiba-tiba mencium korban. Tak berhenti di sana, ETH kemudian meminta RZ meneteskan obat mata dan saat itulah pelecehan terjadi. Sedangkan pelecehan yang dialami D tak dijelaskan. (*)
Redaksi Mitrapost.com






