Pati, Mitrapost.com – Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya menyampaikan prediksi dari BMKG puncak musim kemarau di Kabupaten Pati berada di bulan Juli dan Agustus.
Pasalanya, sejauh ini telah dibuktikan beberapa wilayah yang membutuhkan drooping air bersih semenjak tanggal 24 Mei sampai 18 Juli 2024.
“Seperti prediksi dari BMKG bahwa bulan Juli dan Agustus tahun 2024 ini kita sudah masuk ke musim kemarau, puncaknya memang di Juli dan Agustus,” ujar Martinus.
Diketahui, beberapa wilayah yang membutuhkan pasokan air bersih yaitu di Kecamatan Tambakromo ada Desa Tambahagung, di Kecamatan Jakenan ada Desa Mantingan Tengah, Desa Tambahmulyo, Desa Tondokerto, sedangkan di Kecamatan Pucakwangi ada Desa Triguna.
Wilayah-wilayah tersebut, selain di atensi dari BPBD Pati, PMI Pati maupun relawan bencana turut ikut membantu.
“Tidak hanya BPBD, tetapi juga ada atensi dari PMI dari relawan bencana yang lain ada misalnya relawan kebangjoyo itu juga mulai menyalurkan beberapa tangki air bersih,” paparnya.
Apabila sudah ada tiga desa lebih yang merasakan kekeringan, lanjut Martinus menyampaikan, bahwa Pati masuk siaga darurat.
“Menurut ketentuan kalau sudah ada tiga desa lebih yang mulai merasakan kekeringan berarti ini sudah harus siaga darurat kekeringan atau bahkan nanti tingkatkan menjadi tanggap darurat. Tapi saat ini kita siaga,” paparnya.
Sebagai informasi, mulai dari bulan 24 Mei sampai 18 Juli 2024, BPBD Pati sudah memberikan bantuan pasokan air bersih sebanyak 53 tangki. (iwp)
Redaksi Mitrapost.com