Mitrapost.com – Ibu di Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tega menghabisi nyawa anaknya sendiri yang baru dilahirkan, berusia 18 hari.
Kasi Humas Polres Labuhanbatu, AKP Syafrudin mengungkapkan bahwa pelaku berinisial YW (33) tega melakukan hal itu karena dilandasi perasaan takut jika suaminya lebih menyayangi anak laki-lakinya daripada dia.
“Motif sementara yang berhasil digali oleh pihak kepolisian mengungkapkan, pelaku kecewa karena anak yang dilahirkannya adalah seorang laki-laki. Pelaku diakui sangat menginginkan seorang anak perempuan,” ujarnya dilansir dari Kompas.
Ia menjelaskan, menurut penjelasan sang suami, YW yang merupakan warga Desa Bangun Rejo, Kecamatan NA IX-X itu memang mengalami perubahan sikap usai melahirkan anak ketiga. Dimana YW menjadi lebih pendiam dan tertutup.
Bahkan ia disebut menarik diri dari interkasi sosial. Sang suami menyebut dirinya tetap memberikan kasih sayang kepada sang istri.
“Sedangkan kata suaminya, sejak pelaku ini melahirkan, (sifatnya) menjadi pendiam,” jelasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu, AKP Teuku Rivanda Ikhsan mengatakan bahwa pelaku akan dites kondisi kejiwaanya.
Sebelumnya, peristiwa itu diketahui pertama kali oleh Muharni yang merupakan tetangga pelaku. Saat itu Muharni datang ke rumah YW. Ia terkejut karena mendapati bayi tergeletak tak bernyawa dengan luka di bagian leher.
Ia pun kemudian berteriak dan membuat warga sekitar berkerumun. Berdasarkan penyelidikan, sang ibu membunuh bayinya usai memandikannya. Di TKP ditemukan adanya kapak dan parang.
Ibu usai melahirkan seringkali mengalami depresi pascapersalinan (postpartum depression). YW dikhawatirkan mengalami hal itu. Oleh karena itu pemeriksaan psikologi akan dilakukan terhadap pelaku.
“Kita sudah menjadwalkan pemeriksaan psikologi dan kejiwaan tersangka ke pihak rumah sakit di Medan. Secepat mungkin nanti diperiksa. Kondisinya normal,” ujarnya. (*)
Redaksi Mitrapost.com






