Pati, Mitrapsot.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati menargetkan penambahan minimal satu kampung iklim di tahun 2025.
Plt Sekretaris DLH Kabupaten Pati, Agus Setyaji mengatakan bahwa saat ini, pihaknya tengah melakukan penjaringan untuk diusulkan maupun pengembangan tingkatan kategori kampung iklim.
“Penjaringan-penjaringan, mana nanti yang bisa dikembangkan atau yang ini ditingkatkan,” ujar Agus kepada Mitrapost.com.
Dia mengatakan, dalam melakukan penjaringan ada beberapa tantangan, diantaranya sumber daya manusia (SDM) serta anggaran yang minim.
“Kita kalau mau sosialisasi atau pembinaan pertama itu kendala SDM, kedua mungkin di sana mindsetnya masyarakat sekarang sosialisasi harus ada uang transport,” jelasnya.
Pengendalian Pencemaran DLH Kabupaten Pati, Nur Islami menyampaikan bahwa program kampung iklim sebetulnya berasal dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kemudian dijalankan oleh DLH Provinsi serta Kabupaten.
Latar belakang pembentukan kampung iklim, kata dia, karena adanya global warming atau pemanasan global. Menurutnya, penerapan kampung iklim penting dilakukan pada tingkat paling bawah yaitu minimal di tingkat rukun warga (RW).
Kampung iklim Kabupaten Pati, kata dia lagi, mulai dilaksanakan sejak tahun 2018 sampai sekarang. Total keseluruhan kampung iklim di Pati ada sejumlah 21 desa.
“Latar belakangnya global warming terus kita gerakan dari tingkat paling kecil minimal itu di tingkat RW, itu kita mulai menginisiasi dari tahun 2018,” kata Nur.
Dia menuturkan bahwa kampung iklim diwujudkan dengan warga yang cinta terhadap lingkungan seperti halnya mampu mengelola sampah, pengendalian banjir serta melakukan biopori di tingkat desa.
“Hampir sama seperti sampah, penghijauan, kemudian efisiensi energi, seperti tahan banjir (ada sumur resapan), terus ada biopori,” pungkas Nur. (*)

Wartawan Mitrapost.com