Pati, Mitrapost.com – Camat Tambakromo, Mirza Nur Hidayat mengikuti Panen Miwiti yang dilaksanakan di Desa Mojomulyo, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati, Selasa (19/05/2025).
Ia mengungkapkan, dalam Masa Tanam (MT II) ini Kecamatan Tambakromo sementara produktivitas gabah hanya 7 ton per hektare. Jumlah ini masih jauh dari target yang dicanangkan oleh Bupati Pati Sudewo dengan tagline “Satu Hektare 10 Ton Bisa”.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan kurangnya dalam pencapaian itu. Seperti para petani di wilayah Pati Selatan masih menggunakan pola tanam tradisional. Salian itu ketergantungan dengan pupuk subsidi sangat tinggi.
“Kebanyakan petani kita masih memakai pola tanam yang lama belum mahu memakai yang berbasis ilmu dan teori,” jelasnya.
“Tadi juga hadir vendor dari pupuk non organik dia membandingkan bahwa pola tanam yang rasional bahwasanya tidak mengandalkan pupuk subsidi yaitu ingin dibuktikan bahwa hasilnya lebih baik dan lebih bagus,” lanjutnya.
Ia berharap kedepan para petani di wilayah Kecamatan Tambakromo, bisa menerapkan pola tanam berbasis teori atau berbasis percontohan. Sehingga hasilnya bisa maksimal dan target pemerintah bisa tercapai dengan baik.
“Semoga di MT yang akan datang Nanti sudah ada teman-teman petani yang menggunakan pola tanam rasional yang berdasarkan kepala ilmu dan tidak tergantung pada pupuk non subsidi sehingga hasilnya meningkat dan semoga bisa 10 ton dalam satu hektare,” tandasnya.
Mirza mengingatkan kepada petani agar hasil panen jangan dijual semua. Namun juga ada yang disimpan, melihat harga pasaran terlebih dahulu.
“Para petani bisa menyimpan gabahnya atau mungkin tidak langsung menjual namun ditahan dulu pada saat harganya sudah baik baru bisa dijual,” paparnya. (*)
Wartawan Mitrapost.com
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"
Jangan lupa kunjungi media sosial kami
 |
 |
 |
 |
 |
Video Viral
Kamarkos |
Pojoke Pati |
