Semarang, Mitrapost.com – Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng imbau masyarakat di wilayahnya meningkatkan kewaspadaan atas penyebab-penyebab kebakaran. Ia menjelaskan, kebakaran rentan terjadi karena beberapa penyebab, di antaranya karena kelalaian hingga korsleting listrik.
“Kebakaran sangat rentan terjadi, utamanya karena konsleting listrik atau aktivitas dengan api yang ditinggal,” kata dia, Selasa (16/9/2025).
Kewaspadaan terhadap kebakaran bisa dilakukan dengan memastikan sumber api seperti kompor yang menyala dalam keadaan mati saat ditinggal ke luar rumah. Selain itu, pastikan pula melakukan pengecekan rutin untuk memastikan arus listrik aman.
Selain itu, Agustina menyampaikan bahwa kebakaran di kawasan permukiman padat penduduk sering kali lebih parah dan menyebabkan kerugian besar karena setiap bangunan berdekatan. Selain itu, penanganannya dinilai lebih sulit karena akses jalan yang sempit.
Pihaknya mengatakan harus ada antisipasi terkait hal ini, misalnya dengan pengadaan alat pemadam yang efektif menjangkau wilayah permukiman padat penduduk.
“Pemadamannya sulit jika lingkungan padat dan akses jalan sempit. Harus dicari cara antisipasinya, mungkin dengan pengadaan alat pemadam roda tiga agar lebih cepat,” tegasnya.
Sebelumnya, terjadi kebakaran rumah di kawasan Kelurahan Candi, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, Sabtu (13/9/2025) sekitar pukul 17.00 WIB. Nahasnya, pemilik rumah bernama Siti Khotimah (66) terlambat menyelamatkan diri karena terjebak di dalam kamar mandi.
Siti Khotimah mengalami luka bakar lebih dari 50 persen dan meninggal dunia di TKP. Menurut informasi, proses pemadaman berlangsung cukup menantang karena akses jalan menuju lokasi yang sulit. (Adv)

Redaksi Mitrapost.com