Mitrapost.com – Terungkap identitas jasad misterius yang ditemukan di puncak Gunung Ciremai, Jawa Barat beberapa waktu lalu. Diketahui, sosok tersebut merupakan warga Desa Sangkanmulya, Kecamatan Cigandamerkar, Kabupaten Kuningan berinisial UR (41).
Hal ini diungkapkan oleh Kapolres Kuningan, AKBP Ali Akbar. Ia menyebutkan, korban sudah berada di kawasan tersebut selama kurang lebih 10 hari. Sebelumnya, pihak keluarga telah melaporkan korban hilang, sebelum ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
“Keterangan dari pihak keluarga korban. Kita dapat memastikan bahwa korban adalah saudara UR usia 41 tahun warga Cigandamerkar. Dari hasil pemeriksaan dan keterangan saksi diduga lebih dari 10 hari,” kata Ali, dikutip Detik.
Identitas korban turut diketahui dari pemeriksaan tim forensik yang menemukan ciri-ciri identik korban dengan laporan orang hilang. Di antaranya mulai dari pakaian korban, sarung, sandal, bekas luka dan hasil pemeriksaan sidik jari.
Korban ditemukan pada pada Rabu (29/10/2025), namun baru berhasil dievakuasi oleh Petugas tim gabungan pada Kamis (30/10/2025) malam. Tim gabungan dari TNGC, Polres Kuningan, BPBD, LSM Akar dan relawan memang mengalami hambatan dalam evakuasi karena medan terjal.
“Rabu malam kita langsung koordinasi seluruh pihak. Evakuasi dilakukan esok harinya pada Kamis dimulai pukul 09.00 WIB pemberangkatan. Akhirnya tim bisa mengevakuasi jenazah dari puncak sampai basacamp itu sekitar pukul 22.03 WIB,” Kepala BPBD Kuningan, Indra Bayu.
“Kendalanya memang lebih ke cuaca yang sempat hujan, jalur yang terjal dan banyak area teknikal,” lanjut dia, Sabtu (1/11/2025).
Sesampainya dievakuasi di basecamp, tim inafis dari kepolisian langsung melakukan identifikasi. Saat itu juga, pihak keluarga turut hadir dan mengaku mengalami kehilangan anggota keluarga selama beberapa pekan.
Kuat dugaan, korban bukan merupakan pendaki. Saat pemeriksaan barang-barang, korban tidak membawa peralatan untuk mendaki. Selain itu, ia juga tidak terdaftar dalam surat izin masuk kawasan konservasi (SIMAKSI) dari TNGC.
“Kalau lihat dari indikasi mah bukan pendaki. Dia hilang saja naik. Karena peralatannya bukan niat naik gunung untuk muncak,” terang Indra.
“Di TNGC juga tidak tercatat sebagai pendaki. Identitas juga nggak ada, tidak mendaftar. Makanya dari pihak keluarga tidak meminta autopsi langsung dibawa pihak keluarga,” lanjutnya. (*)

Redaksi Mitrapost.com






