Mitrapost.com – Konsep metaverse yang dulu hanya dianggap sebagai fantasi sains fiksi kini semakin nyata dan mulai memengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia.
Seiring pesatnya perkembangan teknologi digital, terutama dalam bidang realitas virtual (VR) dan realitas tertambah (AR), batas antara dunia nyata dan dunia digital menjadi semakin tipis.
Menurut laporan PwC Global Entertainment and Media Outlook 2025, nilai ekonomi global metaverse diproyeksikan mencapai lebih dari 900 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada tahun 2025, meningkat hampir dua kali lipat dibanding tahun 2022.
Di Indonesia, sejumlah perusahaan teknologi dan kreator digital mulai memanfaatkan dunia virtual ini untuk kebutuhan hiburan, pendidikan, hingga bisnis.
Sektor hiburan dan gim menjadi pintu masuk utama ke dunia metaverse. Platform seperti Roblox dan Fortnite tidak lagi sekadar permainan, tetapi juga menjadi ruang sosial tempat pengguna bisa berinteraksi, menghadiri konser virtual, dan berpartisipasi dalam acara digital berskala besar.
Sementara itu, perusahaan seperti Meta dan Apple terus mengembangkan perangkat headset canggih seperti Meta Quest 3 dan Apple Vision Pro yang memungkinkan pengalaman digital semakin imersif dan realistis.
Tak hanya di dunia hiburan, metaverse juga mulai diterapkan dalam bidang pendidikan dan pekerjaan. Beberapa universitas di dunia telah membuka kelas virtual yang memungkinkan mahasiswa berinteraksi secara langsung dalam ruang tiga dimensi.
Di sisi korporasi, sistem kerja jarak jauh kini ditingkatkan dengan ruang rapat digital, di mana avatar karyawan bisa berkomunikasi secara interaktif layaknya di kantor fisik.
Potensi metaverse dalam mendorong inovasi dan konektivitas manusia tetap tidak dapat diabaikan. Dunia virtual bukan lagi sekadar hiburan, tetapi menjadi ruang baru untuk berkreasi, berinteraksi, dan berbisnis.
Dengan arah pengembangannya yang semakin matang, metaverse kini bergerak dari sekadar konsep menuju kenyataan yang dapat disentuh, hingga membawa manusia selangkah lebih dekat ke masa depan di mana batas antara realita dan virtual semakin samar. (*)

Redaksi Mitrapost.com






