Mitrapost.com – Pemerintah negara bagian Melaka, Malaysia merencanakan pembangunan jembatan yang menjadi penghubung langsung dengan Indonesia berjarak sepanjang 47,7 kilometer (km) dan waktu tempuh sekitar 40 menit.
Melansir dari CNN Indonesia, Ketua Menteri Melaka, Ab Rauf Yusoh menyebut bahwa pembangunan jembatan yang dibangun dari Pengakalan Balak di Masjid Tanah menuju Indonesia akan dimulai pada Januari 2026.
Sebelum diserahkan ke pihak Dewan Perencanaan Fisik Nasional (National Physical Planning Council/MPFN), Ab Rauf mengaku jika pihaknya akan menyempurnakan proyek skala besar ini untuk nantinya dapat ditinjau dan dievaluasi.
“Setelah itu, kami akan membawa proposal ini ke otoritas Indonesia untuk mendiskusikan implementasi bersama projek tersebut,” jelas Ab Rauf, dikutip Rabu (24/12/2025).
“Kami percaya jika rencana ini terealisasi, jembatan ini akan membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi Melaka,” lanjutnya.
Dalam hal ini, Ab Rauf menjelaskan bahwa pemerintah negara bagian Melaka telah menggelontorkan anggaran sebesar 500.000 ringgit Malaysia atau setara dengan Rp2 miliar yang digunakan untuk konsultasi terkait teknis, ekonomi, dan aspek logistik.
Sementara, Pemimpin oposisi Melaka, Yadzil Yaakub mempertanyakan tujuan dan manfaat dari pembangunan jembatan tersebut, dengan menilai bahwa rencana ini pasti membutuhkan biaya besar, sementara wilayahnya saat ini tidak memiliki dana sebesar itu.
Bahkan, Yadzil menekankan bahwa pendapatan tahunan Melaka sebagian besar digunakan untuk kebutuhan operasional, ditambah dengan sejumlah utang yang masih menjadi tanggungan kepada pemerintah federal.
“Jika kita tidak bisa melunasi utang-utang yang ada, bagaimana negara bagian bisa meyakinkan rakyat bahwa pemerintah bisa mengelola uang baru senilai miliaran ringgit secara bijaksana?” ucap Yadzil. (*)

Redaksi Mitrapost.com




