Namun, prosesi wisuda dengan cara ini, diakui Dwi salah satu wisudawan Fakultas Sains dan Teknologi ini merasa kurang sakral.
“Kalo wisudanya sendiri kurang sakral, karena di videokan memperlihatkan wisudawan-wisudawan dari periode sebelumnya, ya membuat iri. Seolah-olah seperti menonton video biasa,” ungkap Dwi.
Baca juga : Kunci Putri Jepara Jadi Salah Satu Wisudawan Terbaik: Memupuk Jiwa Kompetitif Sejak Kecil
“Kalo caranya yang face tracking animation sih bagus. Ya seharusnya kita berterimakasih kepada pihak kampus, karena sudah berupaya mengadakan acara seperti ini. Jika masih ada kekurangan wajarlah, kan baru yang pertama,” imbuhnya.
Senada dengannya, wisudawati dari Fakultas Saintek yang identitasnya tidak mau disebut ini juga mengaku prosesi seperti tidak masalah.
“Tidak ada masalah dengan dilakukan wisuda dengan sistem daring seperti ini karena memang kondisinya yang tidak memungkinkan dilakukan wisuda secara langsung. Pastinya pihak kampus juga sudah memikirkan dan mengkonsep acara wisuda dengan baik, artinya pihak kampus sudah berusaha memberikan pelayanan yang terbaik untuk peserta wisuda tahun ini,” tuturnya.