Menanggapi laman komentar channel youtube UIN Walisongo Semarang yang dinonaktifkan, menurutnya untuk mengurangi komentar yang tidak baik.
“Mungkin hal itu dilakukan karena banyaknya komentar mahasiswa yang merasa tidak puas dengan wisuda daring seperti ini, jadi UIN mengambil kebijakan tersebut untuk mengantisipasi komentar-komentar yang tidak semestinya,” jelasnya.
Mengingat ini adalah prosesi daring, seharusnya videonya dapat diakses sewaktu-waktu dan menjadi bukti bahwa dirinya telah diwisuda, namun prosesi pada part II yang merupakan prosesi wisuda FSH dan FUHUM saat ini tidak bisa diakses.
“Kalo ini saya tidak tau, mungkin ada kesalahan teknis dari pihak sana,” pungkasnya. (*)
Baca juga :
- Mahasiswa UIN Walisongo Lulus KKN Bersama Relawan Jepang dan Rusia
- Orangtua Wajib Tau : Darurat Kekerasan Seksual Pada Anak
- Soesilo Toer, Penulis dan Pemulung Bahagia
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, instagram, dan twitter