Pati, Mitrapost.com – Sekretaris Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Noto Subiyanto mengapresiasi tindakan Pemkab yang menunda pelaksanaan KBM (kegiatan belajar mengajar) tatap muka di lingkungan pendidikan.
“Selama bukan urusan perut, tidak masalah kalau ditunda, kalau bidang pendidikan kan lain. Cuma daringnya diperbanyak, sekarang kan sudah ada pulsa gratis,” ungkap Noto, Selasa (8/9/2020).
Meski demikian Noto menyadari bahwa KBM secara daring sangat boros kuota. Untuk meminimalisir hal tersebut, ia menyarankan para guru membuat video pembelajaran agar bisa dilihat oleh siswa secara offline.
“Bisa juga dengan cara-cara lain. Guru-guru itu pinter kok. Buat video pembelajaran terus di-share. Guru mem-video sendiri, baru di-share ke murid. Nanti misalnya ada pertanyaan bisa lewat WA, jadi tidak online. Kalau online kan menghabiskan banyak pulsa,” jelas Noto.
Baca juga: Biaya Kuota Internet Disiapkan Pemerintah untuk KBM Daring
“Kalau divideo kan bisa diulang-ulang tanpa harus menggunakan pulsa. Kalau daring pulsanya kena, kalau lewat share tidak terlalu banyak lewat kuota,” imbuhnya.
Sebagai evaluasi, Noto menyayangkan, selama KBM daring beberapa guru terjebak dan berfokus pada video call dan melupakan mahalnya kuota internet.
“Sudah saya sosialisasikan ke banyak orang, cukup modal tripod. Itu alternatif mengurangi pulsa. Banyak yang tidak punya pemikiran seperti gitu. Dia malah online banyak menggunakan kuota dan tidak bisa diulang. Kalau buat video sendiri kan bisa diulang,” ungkapnya. (ADV/MA/UP/SHT)
Baca juga:
- Hobi Menggambar, 5 Aplikasi Menggambar di Android Membuatmu Semakin Kreatif
- Mahasiswa Swasta Tak Dapat Bantuan Pulsa Rp 150 Ribu dari Pemerintah
- Disdik Pati Belum Beri Lampu Hijau Pembelajaran Tatap Muka
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur : Ulfa PS
Wartawan Area Kabupaten Pati