Pati, Mitrapost.com – Kementerian Agama (Kemenag Pati) mengungkapkan, meningkatnya minat warga Pati dibidang pendidikan berbasis agama mempengaruhi naiknya permohonan mendirikan madrasah.
Ruhani, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pati mengungkapkan saat ini di Pati terdapat 222 lembaga RA (setingkat TK), 210 Madrasah Ibtidaiyah (setingkat SD), 136 MTs (setingkat SMP)dan 64 Madrasah Aliyah (setingkat SMA) yang tersebar di seluruh kecamatan di Pati.
“Ada peningkatan, kalau tahun 2019 ada ajuan mendirikan MTs 1, MI 1 dan RA 6, di tahun 2020 yang sudah masuk lagi permohonan 4 RA. Saat ini masih dalam pemantauan, baru tahapan mengajukan proposal. Sedang kita cek lapangan, karena ketika masyarakat mengajukan operasional itu harus sesuai regulasi sesuai petunjuk yang ada,” ungkap Ruhani saat ditemui Mitrapost.com di kantornya beberapa waktu yang lalu.
Baca juga : Dewan Pati Imbau Kemenag Permudah Izin Madrasah
Tingginya animo masyarakat terhadap lembaga ini juga ditunjukkan dengan peningkatan jumlah siswa.
“Kalau melihat jumlah, animo masyarakat cenderung lebih baik. Terbukti di MAN 1 dulu itu siswa nya hanya 300 sampai 500 saja, sekarang sudah 1.000 lebih,” kata Ruhani.
“Kalau kami mencermati, dari kompetensi dan output yang ditawarkan, anak akan mendapat ilmu umum dan ilmu agama. Orang tua ingin agar anak akhlaknya juga di didik dengan baik. Tidak akan terlepas dari karakter,” urai Ruhani.
Kendati demikian di tahun 2019 juga ada beberapa madrasah yang menghentikan operasi atau tutup akibat tidak cukup mendapat murid.
“Ada juga madrasah yang berhenti. Kemarin MTs di Margoyoso, tinggal 5 murid dan diberikan ke yang lain. Ada juga 1 MI di Kayen yang sejak 2019 tidak ada kegiatan,” kata Ruhani. (*)
Baca juga :
- Madrasah Tak Diberi Kuota Internet, Dewan Pati: Tidak Boleh Ada Diskriminasi
- Meski Madrasah Belum Ada Anggaran Kuota, Dana Bos Diproyeksi Akan Naik
- Kemendikbud Berusaha Tingkatkan Kompetensi dan Karakter Peserta Didik
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, instagram, dan twitter
Redaktur : Dwifa Okta
Wartawan Area Kabupaten Pati