“Kalau memang kendalanya masalah dana, Pemkab Pati sebetulnya refocusing kemarin kan sudah menganggarkan untuk kondisi tanggap darurat Covid-19 dan (anggaran) itu bisa dilakukan untuk testing,” ujar anggota DPRD Kabupaten Pati Narso kapada Mitrapost.com, Jumat (11/9/2020).
Selain faktor dana, faktor kekurangan pengetahuan masyarakat juga mempengaruhi sedikitnya swab di Pati. Rapid test saja yang tingkat keakuratannya masih di bawah tes swab masih dijauhi masyarakat. Saat adanya rapid test massal di beberapa tempat, GTTP tak mencapai target, hal ini dikarenakan masyarakat enggan dan takut dengan uji tes Covid-19.
“Kalau masyarakat takut di-swab, memang kita harus melakukan edukasi, dengan swab kita akan tahu siapa positif, siapa yang negatif, itu kita bisa melakukan pencegahan lebih dini dan ujungnya ke ekonomi,” tutur Narso.
“Ekonomi bisa gerak kalau kondisi Pati sudah tidak merah atau kembali ke hijau, ekonomi bisa bergerak. Seperti sekolah tatap muka bisa dilaksankan, pasar bisa bertransaksi,” tandasnya. (Adv/UH/DF/SHT)