Masker Scuba dan Buff Tidak Direkomendasikan untuk Digunakan Sehari-hari

Mitrapost.comPeneliti Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr Eng Muhamad Nasir, pada Selasa (14/4/2020) menjelaskan dasar pengujian kinerja utama masker.

Peneliti yang juga tengah melakukan studi terkait teknologi pada masker ini memaparkan tiga tahapan pengujian kinerja utama masker, yaitu:

  • Uji filtrasi bakteri (bactrial filtration efficiency)
  • Uji filtrasi partikulate (particulate filtration efficiency)
  • Uji permeabilitas udara dan pressure differential (breathabilitydari masker)

Menurut dia, masker kain dengan bahan yang lentur seperti scuba, pada saat dipakai akan terjadi stretching atau perenggangan bahan sehingga kerapatan dan pori kain membesar serta membuka yang mengakibatkan permeabilitas udara menjadi tinggi. Akibatnya, peluang partikular virus untuk menembus masker pun akan semakin besar.

Baca Juga :   Muncul Supercovid di Inggris, Bagaimana di Indonesia?

Dilansir Healthline, Senin (14/9/2020), buff juga disebut tidak memberikan perlindungan yang efektif terhadap penyebaran virus corona.

Baca juga : Mengapa Dilarang Menggunakan Masker Scuba dan Buff di KRL?

Dalam sebuah studi dari Duke University di Carolina Utara, Amerika Serikat, para peneliti menyimpulkan buff yang terbuat dari campuran polyester dan spandeks tidak efektif memblokir droplet virus corona.

Meski demikian, karena mereka tidak melakukan penelitian pada buff yang menggunakan bahan lain, maka temuan tersebut tidak harus dilihat secara spesifik.

“Masalahnya adalah bahan apa yang digunakan,” kata Mitchell H Grayson, direktur Divisi Alergi dan Imunologi di Rumah Sakit Anak Nationwide di Ohio.

Sementara, ahli penyakit menular, Ravina Kullar mengaku memakai buff, namun bukan yang berbahan poliester. “Buff itu terbuat dari kapas dan juga berlapis tiga. Jadi cukup efektif,” kata Kullar.

Baca Juga :   Bisakah Janin Terpapar Covid-19?

Hal ini dapat diketahui bahwa, setiap jenis masker memiliki keefektifan tersendiri. Masker kain dua atau tiga lapis memiliki kefektifan sebesar 60-75 persen untuk menghindari penyebaran virus. Sedangkan presentase keefektifan tertinggi dengan menggunakan masker medis.

Grayson mengungkapkan, untuk penggunaan sehari-hari masker kain dengan beberapa lapisan bisa berfungsi sama baiknya dengan masker bedah. Akibatnya, peluang partikular virus untuk menembus masker pun disebutnya semakin besar.

Jadi, lebih baik menggunakan masker kain dua atau tiga lapis kain untuk mencegah penyebara virus corono. Selain itu, juga lebih ramah lingkungan dan mencegah penambahan sampah di lingkungan. (*)

Baca juga : 

Baca Juga :   Cara Mengatasi Sesak Napas Akibat Asam Lambung

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, instagram, dan twitter

Redaktur : Dwifa Okta

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati