Mengapa Dilarang Menggunakan Masker Scuba dan Buff di KRL?

Mitrapost.com – Baru-baru ini PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) memberlakukan penerapan protokol kesehatan dengan melarang penumpang mengenakan masker jenis scuba dan buff selama naik kereta rel listrik (KRL). Sebagai gantinya, pihaknya merekomendasikan pemakaian masker kain dua atau tiga lapis yang efektif untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona.

Lantas, mengapa dengan penggunaan masker jenis scuba dan buff?

Baca juga: Rasakan Beragam Manfaat Berjalan Tanpa Alas Kaki

Menghimpun Kompas.com, menurut penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Duke University,
buff tak dapat mencegah droplet (tetesan pernapasan) keluar dari mulut saat berbicara. Seperti kita tahu, droplet yang keluar saat berbicara, batuk, dan bersin adalah jalur masuk penularan virus corona Covid-19.

Baca Juga :   Kasus Covid-19 di Rembang Turun dengan Skoring 2,38 Persen

Pemimpin studi sekaligus spesialis pencitraan molekuler Martin Fischer memastikan, ketika orang berbicara dan droplet keluar dari mulut, artinya risiko penularan penyakit tetap tinggi. Hasil riset yang terbit di jurnal Science Advances edisi 7 Agustus 2020 menunjukkan, buff adalah jenis masker yang paling tidak efektif mencegah transmisi.

Baca juga: Tips Merawat Rambut Agar Terhindar Dari Kerusakan Bercabang  

Bahkan dalam riset itu disebutkan, orang yang memakai buff jauh lebih buruk dibanding orang yang tidak memakai masker sama sekali.

Menurut para peneliti, menggunakan buff justru membuat droplet berkembang biak lebih cepat di udara. Tetesan yang lebih kecil sangat mudah terbawa udara dan bisa membahayakan orang sekitar.

Baca Juga :   Dua Kasus Covid-19 Varian India Ditemukan Pada WNI

Di samping itu, masker jenis scuba memiliki bahan yang lentur sehingga akan merenggang saat dipakai. Hal ini membuat kerapatan pori kain membesar serta membuka yang mengakibatkan permeabilitas udara menjadi tinggi.

Baca juga: Tips Bersihkan Masker Kain untuk Mencegah Terjangkit Corona

Akibatnya, peluang partikular virus untuk menembus masker pun disebutnya semakin besar.

Hal ini dapat diketahui bahwa, setiap jenis masker memiliki keefektifan tersendiri. Masker kain dua atau tiga lapis memiliki kefektifan sebesar 60-75 persen untuk menghindari penyebaran virus. Sedangkan presentase keefektifan tertinggi dengan menggunakan masker medis.

Jadi, lebih baik menggunakan masker kain dua atau tiga lapis kain untuk mencegah penyebara virus corono. Selain itu, juga lebih ramah lingkungan dan mencegah penambahan sampah di lingkungan.

Baca Juga :   Hati-hati! Makanan Ini Bisa Memicu Keracunan

Baca juga: 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, instagram, dan twitter

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan bit.ly/googlenewsmitrapost dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati