Baca juga: Digerebek Satpol PP di Hotel, 11 Pasang Remaja Tak Jadi Diserahkan ke Dinsos
Khusunya ia menyoroti para wanita yang bekerja sebagai TKW luar negeri. Selain berisiko, sang ibu juga secara otomatis mengurangi intensitasnya bertemu anak.
“TKW luar negeri kalau bisa ga usah, jauh kalau bekerja di luar negeri. Di Pati banyak. Dengan digital sudah mudah, misal bisa buat catering dan manfaatkan aplikasi,” katanya
Apalagi TKW luar negeri rentan mengalami kekerasan majikan dan pemerkosaan.
Baca juga: Penerima Bantuan Covid-19 Tahap II di Kudus Hampir 19.000, Dinsos Masih Olah Data
“Banyak TKW kita pulang membawa anak,” ungkap Etik.
Di akhir dialog, Etik menyampaikan agar masyarakat proaktif melaporkan segala bentuk kekerasan terhadap anak dan wanita melalui Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) di Dinas Sosial Pati dalam rangka mencegah dan melindungi perempuan dan anak dari aksi tindak kekerasan.(*)
Baca juga:
- Penerima Bantuan Covid-19 Tahap II di Kudus Hampir 19.000, Dinsos Masih Olah Data
- Banyak Operator SIKS-NG Tak Kuasai Teknologi Sebabkan Data Kemiskinan Tak Update
- Partisipasi Perempuan di Parlemen Pati Belum Pernah Capai 30% Sejak 2015
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram