Yogyakarta, Mitrapost.com – Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan ada deteksi dua kantong magma selama status Merapi naik ke siaga level tiga pada 15 November lalu.
Menurut BPPTKG, dua kantong magma tersebut menjadi penyuplai utama material jika Gunung Merapi mengalami erupsi.
“Pertama, kantong magma dangkal kurang lebih 1,5-2 km dari puncak merapi. Kedua, kantong magma dalam yang jaraknya kurang lebih 5 km dari puncak Gunung Merapi.”
“Dari posisi hiposenter gempa vulkanik saat ini dapat disimpulkan ada dua kantong magma di Gunung Merapi,” urai Hanik.
Hingga Rabu (18/11/2020), aktivitas Merapi terus bergerak bahkan tampak guguran yang terjadi dan terdengar oleh masyarakat. Hal itu dosebabkan adanya tekanan dari dalam tubuh gunung berapi itu.
Baca juga:Dua Skenario Erupsi Merapi Disiapkan, Kemungkinan Bersifat Eksplosif
Hanik menjelaskan bahwa berbagai material yang ada di puncak Gunung Merapi gugur karena tidak stabil.