Rembang, Mitrapost.com – Tiga tempat di Kabupaten Rembang tengah masuk dalam proyek Jalur Rempah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang akan diusulkan menjadi warisan dunia kepada United Nation Educational Scientific and Curtural Oganization (UNESCO).
Tiga tempat tersebut antara lain kawasan Kota Kuno (Lasem), Situs Perahu Kuno Punjulharjo (Rembang), dan Situs Bonang (Lasem). Namun pada saat kunjungan dari Kemendikbud pada Rabu (18/11/2020) kemarin, Pemkab Rembang melalui Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) kembali mengusulkan dua tempat lagi.
Baca juga: Retribusi Objek Wisata Baru 38 Persen, Disbudpar Kudus Minta Penurunan Target
Kepala Seksi (Kasi) Museum, Sejarah, dan Kepurbakalaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Rembang, Retna Dyah menyampaikan bahwa dalam kunjungannya, tim dari Kemendikbud RI menjalaskan Timnya tidak membatasi hanya tiga lokasi saja di Kabupaten Rembang untuk dijadikan sebagai bagian dari warisan budaya UNESCO.
Maka dari itu, ia memanfaatkan situasi ini untuk mengusulkan dua tempat lagi yang sekiranya masih berhubungan dengan jalur rempah, yakni situs plawangan di Kecamatan Kragan dan budaya pembuatan kapal di Sarang.
Baca juga: Persiapan New Normal, Disbudpar Kudus Lakukan Simulasi di Dua Destinasi Wisata
“Tim kemarin tidak mematok tiga, kemarin saya mengusulkan di situs plawangan dan Sarang,” ungkap Retna saat ditemui wartawan di kantornya pada Kamis (19/11/2020).
Diyah menjelaskan meskipun di daerah Sarang tidak ada yang berhubungan dengan jalur rempah, tapi di sana masih terdapat budaya pembuatan kapal. Dan itu masih bisa dihubungkan dengan jalur rempah melalui pendekatan peninggalan budayanya.
Sedangkan di situs Plawangan di kecamatan Kragan. Ia beralasan bahwa wilayah kragan tepatnya di daerah Plawangan merupakan awal interkoneksi dengan daerah lain yang masuk dalam bagian jalur rempah. Oleh karena itu ia mengusulkan dua tempat tersebut sebagai tempat warisan dunia.
Baca juga: Tempat Wisata Pemandian di Rembang Belum Kantongi Izin Operasional
Kunjungan Kemendikbud RI ke Kabupaten Rembang dimaksudkan untuk melaksanakan peninjauan langsung di lapangan terkait kondisi dari situs yang telah diusulkan. Tunjuannya untuk mengetahui kelayakan spot-spot tersebut sebelum nantinya diajukan kepada UNESCO sebagai warisan budaya.
“Kemarin itu tim pusat sebenarnya untuk percepatan, jadi spot-spot ini sudah layak atau nggak,” ungkapnya.
Ia pun menjelaskan selain dari unsur dinas, pembahasan jalur rempah atau maritim nusantara ini juga melibatkan berbagai komunitas masyarakat. Ia menuturkan bahwa sebelum spot-spot ini diusulkan kepada Kemendikbud ia telah melakukan berbagai komunikasi dan diskusi kepada berbagai elemen masyakat dan pemangku kebijakan.
“Jadi kalau ada masyarakat yang komplen itu salah, karena selama ini selalu dilibatkan,” imbuhnya. (*)
Baca juga:
- 2 Oktober, Batik Ditetapkan Warisan Budaya oleh UNESCO
- Nguri-uri Budaya, Noto Dukung Ajang Bupati Cup Dalang Anak dan Remaja
- Video : Lestarikan Budaya, UMKM ini Usung Batik sebagai Bahan Produksi
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati