Menurut Safin, petani Pati mampu memproduksi 500 juta ton dari pertanian padi per tahun. Sedangkan konsumsi masyarakat Kabuapten Pati hanya 100 juta ton pertahun.
“Kebutuhan kita hanya 100 juta ton. Kita kelebihan dan sudah mendistribusikan ke daerah lain,” jelas Safin.
Safin pun berharap kelebihan jumlah hasil pertanian ini dapat dikemas dengan baik dan dapat distribusikan ke daerah lain bahkan ke manca negara.
Ia juga mengimbau masyarakat, terlebih anak muda, untuk mengelola tanah garapan dari pada pergi ke daerah lain atau menjadi TKI di negara lain.
“Tapi kalau pertanian itu kita punya pasar 250 juta penduduk Indonesia kalau lebih ya diekspor. Ndak perlu keluar negeri tapi kita bisa memanfaatkan tanah garapannya,” tandasnya. (*)
Baca juga:
- Sektor Pertanian Menyumbang 70 Persen Pendapatan Ekonomi Rembang
- Dua Pabrik Korea Masuki Pati, Pati Siap-siap Jadi Kota Industri?
- Padi Senjata Kabupaten Pati di Tengah Krisis, Bukan Industri