Salah satu petani setempat yang menyediakan jasa wisata perahu, Ali Ahmadi mengatakan, sudah sekira sepuluh hari sawah di desanya terendam banjir.
Ketinggian air mulai dari setinggi lutut orang dewasa sampai sekira 1,5 meter. “Tapi, kalau kata teman-teman, ini musibah yang membawa berkah,” ujar dia ketika diwawancarai Mitrapost.com, Selasa (22/12/2020) sore.
Ali sendiri memiliki sawah satu seperempat petak yang kebanjiran. Usia padi yang ia tanam sudah dua bulan. Ia mengaku rugi sekira Rp 3 juta akibat banjir ini.
Namun, ia ikut menawarkan jasa perahu demi menutup kerugian yang ia alami. “Sejak awal banjir sudah ada yang menawarkan jasa perahu. Tapi kalau saya baru satu mingguan. Sekarang kira-kira ada 50-an perahu di sini,” kata dia.
Ali mengatakan, perahu yang ia gunakan untuk mengangkut wisatawan ialah milik orang tuanya. Ketika tidak ada banjir, perahu ini biasanya digunakan untuk mencari ikan di sungai.
Baca juga: Tersengat Listrik di tengah Banjir, Pelajar di Pamekasan Meninggal
Ia menyebut, fenomena sawah kebanjiran yang disulap menjadi wahana wisata air bukan kali pertama terjadi di Desa Pasuruhan.
“Tahun-tahun sebelumnya juga sudah seperti ini. Tapi saya baru kali ini. Karena dulu masih merantau ke Jakarta,” katanya.
Ali mengatakan, biasanya ia mulai menerima penumpang pukul 11.00 WIB sampai menjelang magrib. Sedangkan pengunjung mulai ramai berdatangan pada sore hari.
Dalam satu hari, ia bisa mendapat 30 orang penumpang. Masing-masing ia kenai tarif Rp5 ribu.
“Sekali jalan saya angkut 4 sampai 5 orang. Lebih dari 5 orang saya nggak berani. Soalnya saya menjaga keselamatan,” jelas dia.
Dalam sekali jalan, Ali mengajak pengunjung berkeliling areal sawah sekira 10 menit sebelum berganti ke penumpang lainnya.
Ia mengaku belum mengetahui apakah dengan menyewakan jasa wisata perahu ia bisa menutup kerugian gagal panen atau tidak.
“Kemungkinan banjir begini sampai Februari. Saya belum tahu bisa nutup kerugian atau tidak. Tergantung ramai atau sepi pengunjungnya,” tandasnya. (*)
Baca juga: Luapan Sungai Singaraja Banjiri Pemukiman di Desa Astanamukti
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur : Ulfa PS