Pati, Mitrapost.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati mengimbau Dinkop dan Disperindag menginisasi adanya pertemuan pelaku usaha. Hal ini bertujuan agar terwujud koordinasi yang baik dalam membangkitkan perekonomian kelas menengah ke bawah di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Pemerintah melalui Dinkop dan Disperindag seharusnya mengumpulkan antar pelaku usaha dari berbagai sektor. Supaya saling berintegrasi dalam menjualkan produk. Misalnya, PKL dengan pengendara ojek online,” ujar anggota Komisi B DPRD Pati, Narso, Kamis (21/1/2021).
“Hal ini untuk memediasi antar keduanya agar memahami cara bermitra satu sama lain. Mereka bisa saling membantu melalui jasa layanan pesan antar,” lanjutnya.
Baca juga: Dinkop Pati Dorong Digitalisasi Pemasaran Bagi Pelaku UMKM
Kebijakan integrasi ini tentunya dapat saling membantu sehinga perekonomian tetap jalan. Pasalnya, pelaksanaan PPKM ini membatasi aktivitas para pelaku usaha dan pelaku ekonomi yang berdampak pada menurunnya pemasukan. Khususnya pelaku usaha yang beroperasi pada malam hari.
“Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Maysarakat (PPKM) berdampak pada penurunan omset pedagang kaki lima secara signifikan,” imbuhnya.
Menurut Hendri Kristianto Kabid UMKM Dinas Koperasi Kabupaten Pati, kondisi UMKM yang ada di Kabupaten Pati berbeda-beda, karena jenis produk yang dipasarkan juga berbeda-beda. Namun, Pedagang Kaki Lima (PKL) menjadi UMKM paling terdampak dari adanya pembatasan jam malam, ungkapnya. (Adv)
Baca juga: Dinkop UMKM Pati: Penyaluran BPUM Tutup Akhir Januari 2021
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur : Ulfa PS
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"
Jangan lupa kunjungi media sosial kami
 |
 |
 |
 |
 |
Video Viral
Kamarkos |
Pojoke Pati |
