“Pembuatan PGPR ini bisa dibuat secara kelompok agar lebih efektif dan mudah,” lanjut Sugondo.
Petugas Pengendali Organisme Penganggu Tumbuhan (POPT) Kecamatan Gajah Mundi Marsono, menyampaikan tanah yang tidak sehat yang disebabkan genangan air hujan bisa mengakibatkan tanaman padi terkontaminasi bakteri xanthomonas oryzae atau yang umum disebut hawar daun bakteri (HWD).
Baca juga: Empat Desa di Sukolilo Jalankan Program Pengendalian Hama
Bakteri tersebut menyerang baik pada fase vegetatif maupun generatif. Selanjutnya, bakteri itu menginfeksi tanaman. Mulai stomata daun, kemudian masuk ke klorofil dan merusak daun, sehingga secara fisik jika terjadi serangan, daun akan terlihat kuning dan lama kelamaan tanaman akan mati.
“Jika tidak segera dikendalikan dengan penyemprotan menggunakan agensia hayati, tanaman padi akan terinfeksi secara keseluruhan selanjutnya tanaman padi akan mati,” jelasnya. (*)
Baca juga: Melalui Sekolah Lapang, Petani Dilatih Meramal Serangan Hama