Konsep BLK di dalam Pesantren, Santri Mbengkel Pakai Peci

Grobogan, Mitrapost.com Konsep BLK di dalam pondok pesantren menjadi sorotan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat berkunjung ke Kabupaten Grobogan, Selasa (20/4/2021). Pasalnya santri selalu identik dengan orang yang pandai mengaji dan ilmu agama.

Di Ponpes Al-Hidayah Karangrayung Grobogan Ganjar menemukan santri-santri sibuk belajar otomotif. Tapi pemandangan ganjilnya di antara mereka ada yang mengenakan sarung dan peci, seperti layaknya sedang mengaji.

“Lho, kamu mau ngaji apa mbengkel, kok pakai sarung. Itu pakai peci. Saya kira mau ngaji lho,” kata Ganjar.

Ternyata, Ponpes Al-Hidayah Grobogan merupakan salah satu Ponpes yang bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker). Di tempat itu, santri mendapatkan ilmu tambahan berupa keterampilan khusus di Balai Latihan Kerja (BLK) yang ada di sana.

“Sejak 2019 lalu kami terlibat dalam program pemerintah yang membuat BLK di Ponpes. Ternyata manfaatnya sangat besar, anak-anak tidak hanya bisa mengaji, tapi mendapat pembekalan soft skill dan life skill dengan program ini,” kata pengelola BLK Al-Qur’an Al Hidayah, Ahmad Zaki Iqbal.

Baca juga: Bengkel Jogo Tonggo, Santri di Grobogan Buka Servis Motor Gratis

Iqbal menambahkan, dengan pelatihan itu diharapkan anak-anak lebih siap terjun ke masyarakat. Saat hendak terjun ke dunia kerja, mereka juga tidak akan kesulitan karena dengan adanya pelatihan ini, santri-santri itu mendapatkan sertifikat resmi.

“Kami juga menggelar kegiatan rutin menerjunkan anak-anak ke sejumlah desa, untuk melakukan servis gratis. Biasanya seminggu sekali, sebagai uji kompetensi sekaligus beramal,” ucapnya.

Baca juga: Beri Pelatihan Kerja, UPT BLK Rembang Sediakan 9 Program

Ganjar sangat mengapresiasi kegiatan di Ponpes Al Hidayah Grobogan itu. Menurutnya, konsep memberikan keterampilan tambahan bagi santri sangat bagus dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini.

“Ini bagus. Saya jadi teringat saat kunjungan ke Australia, di sana siswa yang sekolah umum dapat ijazah, yang punya keterampilan dapat sertifikat. Maka ini menurut saya cara yang bagus, karena santri diberikan pembekalan plus,” katanya.

Dan di tempat itu, rata-rata yang mengikuti pelatihan adalah santri dan pelajar Madrasah Aliyah yang dikelola pondok. Dengan pelatihan life skill yang mumpuni dapat mencetak lulusan yang siap terjun ke masyarakat.

“Yang menarik, ada satu kegiatan dimana santri-santri ini datang ke desa-desa untuk ndandani motor warga. Dan itu gratis. Tentu saya berharap ini bisa dilakukan di tempat lainnya,” katanya. (*)

Baca juga: Program Jogo Santri Sukses, 5 Ponpes di Jateng Dapat Bantuan Pemprov

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Ulfa PS

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati