Poktan Sri Utami Bangun Infrastruktur Secara Swadaya Melalui Pengelolaan Alsintan

Pati, Mitrapost.com – Kelompok Tani Sri Utami, Desa Tawangharjo Kecamatan Wedarijaksa sukses mensejahterakan anggotanya lewat pengelolaan alat mesin pertanian (Alsintan).

Menyejahterakan bukan artinya membuat anggota kelompok menjadi kaya dengan uang melainkan dengan membangun insfrastruktur desa dengan swadaya tanpa anggaran dana desa maupun bantuan Pemerintah Daerah.

Hingga saat ini Kelompok Tani Sri Utami telah memiliki 8 unit Alsintan, diantaranya 2 Hand Tracktor, 2 Transplanter (alat tanam), 1 combine (alat panen), 1 pompa air, 1 dump truck, dan 1 unit penggiling gabah.

Baca juga: Lahan Terluas Se-Kabupaten Pati, Gapoktan Guyup Rukun Berharap Kemitraan Berjalan Sukses

Lewat alat-alat tersebut Poktan Srj Utami menyewakan alat pertanian kepada petani di Wedarijaksa dan sekitarnya. Dari uang yang dihasilkan 70 persen diberikan untuk operator, tenaga dan perawatan sedangkan 30 persennya digunakan untuk membangun infrastruktur desa seperti talut, jembatan, jalan pertanian dan lain-lain.

Baca Juga :   Video : Dispertan Kirim 43 Peserta Ikuti Pelatihan Penyegaran di Lampung

“Uangnya tidak dibagikan hasil tapi dibelikan pasir disediakan bahan tenaga yang mengerjakan petani untuk membangun jembatan,” kata Warsono, Ketua Kelompok Tani Sri Utami kepada Mitrapost.com saat ditemui di Lumbung Kelompok Tani Sri Utami, Senin (24/5/2021).

“Setiap bulan kita rapat, anggota petani mengusulkan mau bangun apa swadaya petani. Kalau jalannya bagus kan penghasilan petani meningkat,” imbuh Sugito sang Bendahara.

Baca juga: Panen Sembung, Poktan Tani Mulya Mandiri Jadi Produsen Bahan Jamu

Selain Alsintan Poktan Sri Utami juga memiliki lumbung yang dimaanfaatkan petani untuk menyimpan hasil panen saat harga gabah anjlok.

Lumbung tersebut mampu menyimpan gabah warga sebanyak 50 ton, sementara pelatarannya mampu mengeringkan gabah berkapasitas 4 ton.

Baca Juga :   Harga Jual Padi Organik Lebih Tinggi Dibandingkan Padi Sintetis

“Kapasitas jemur 4 ton. Kapasitas lumbung 50 ton. Untuk penyimpanan gabah dan fasilitas menjemur gabah gratis. Kita dapat pendapatan ya dari jasa penggilingan,” kata darsono Sekretaris Poktan.

Poktan Sri Utami pertama kali didirikan pada tahun 1986 dengan 30 anggota tani. Di tahun 2020 kelompok ini telah memiliki 80 anggota dengan delapan pengurus sebagai penggerak.

Setelah sukses mengelola Alsintan, ke depan Warsono ingin Poktan Sri Utami dapat memasarkan berasnya sendiri tanpa ketergantungan tengkulak.(Adv)

Baca juga: 

Baca Juga :   News Grafis : Penyuluhan Budidaya Alpukat Mentega

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Atik Zuliati

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati