Ekspor Porang Naik, Pati Berpeluang Menjadi Penyuplai

Porang dapat tumbuh pada semua jenis tanah dengan pH 6 – 7 (netral), dan tumbuh baik pada tanah yang gembur serta tidak tergenang air.

Di Kabupaten Pati memiliki tanah bersifat asam, hal ini diperlukan pemberian kapur pertanian atau dolomit sebelum porang ditanam.

Tanaman porang hanya mengalami pertumbuhan selama 5-7 bulan setiap tahunnya yaitu pada musim penghujan. Di luar masa itu, tanaman porang mengalami masa istirahat/dorman dan daunnya akan layu, seolah-olah mati. Tanaman akan kembali tumbuh pada musim penghujan dan umbi yang tumbuh di dalam tanah akan membesar.

Baca Juga: BPP Gunungwungkal Bentuk Divisi Pemasaran Porang

Di Kabupaten Pati, budidaya tanaman porang masih baru dikenal dalam beberapa tahun terakhir. Sehingga, pengetahuan petani tentang budidaya dan teknologi pasca panen porang masih terbatas.

Baca Juga :   Pengunjung Perpusda Pati Turun Hingga 80 Persen di Masa Pandemi

Terbatasnya jumlah bibit yang tersedia, pembeli, dan pabrik pengolahan porang merupakan kendala tersendiri dalam pengembangan porang.

Peluang pengembangan porang di Kabupaten Pati cukup besar, mengingat prospek pasar, di dalam negeri maupun luar negeri yang cukup besar.

Kebutuhan ekspor porang masih terbuka luas karena kebutuhan pasar, baru memenuhi sepertiga produksi porang. Harga chip porang cukup tinggi dan nilai jual porang semakin meningkat setiap harinya. (*)

Baca Juga:

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Baca Juga :   Angka Kehamilan di Pati Turun 3 Persen

Redaktur: Mila Candra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati