Semarang, Mitrapost.com – Tim Tanggap Darurat (TTD) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang melakukan simulasi untuk pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban (kamtib), Kamis (12/8).
Kalapas Semarang, Supriyanto mengatakan dilaksanakannya simulasi ini sebagai bentuk tindakan penanggulangan terhadap gangguan keamanan yang dilakukan narapidana.
“Blok resiko tinggi (BRT) Lapas Semarang diterapkan dengan prosedur pengamanan maximum security dan perbandingan pengamanan satu narapidana dikawal oleh lima orang petugas. Sistem ini diperuntukkan bagi narapidana dengan kategori risiko tinggi,” papar Supriyanto.
Dalam simulasi ini seorang narapidana melakukan gangguan keamanan dengan teriakan provokatif dan mencoba merusak fasilitas dalam kamar hunian. Petugas blok datang untuk mempelajari situasi dan mencoba upaya persuasif namun tidak dihiraukan oleh narapidana.
Petugas blok melapor kepada Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (Ka. KPLP) yang diteruskan kepada Kalapas. Di bawah instruksi dari Kalapas maka disiapkanlah tim tanggap darurat (TTD) yang telah dilatih khusus untuk menangani berbagai gangguan keamanan di lapas.