Mitrapost.com – Seorang jurnalis ternama Najwa Shihab mengkritik penggunaan diksi ‘oknum‘ terhadap pelaku kejahatan di suatu instansi tertentu.
Ia menyinggung kasus terbaru yang menyeret seorang personel Kepolisian Republik Indonesia (Polri) karena melakukan kejahatan seksual kepada almarhumah Novia Widyasari. Hingga membuat mahasiswi asal Mojokerto itu bunuh diri akibat depresi.
“Demi #NamaBaikKampus, atau nama-nama institusi lainnya (you name it), sangat mudah oknum dikambinghitamkan untuk hal-ihwal yang sebenarnya bersifat struktural. Jika situasinya sudah sistemik, niscaya akan muncul pengulangan2, sehingga lama-lama peng-oknum-an pasti tak memadai lagi untuk menjaga nama baik institusi mana pun,” tulisnya di akun Instagram @najwashihab pada Minggu (5/12/2021).
Wanita yang kerap disapa Najwa atau Nana itu menyertakan twit dari @zen.rs yang menulis, “untuk setiap aib memalukan yg tak mungkin diakui, bahasa Indonesia menyediakan jalan ke luar yg menyebalkan: OKNUM.”
Najwa berpendapat, penggunaan kata ‘oknum’ sebagai praktik pengakuan tapi sekaligus menyangkal.
Menurut Najwa, jika dibahasakan dalam sebuah kalimat, “Memang ada yang salah [mengakui], tapi itu cuma secuil saja [penyangkalan], itu tidak menggambarkan kami yang sebetulnya.”
Lebih lanjut Najwa mengatakan pengakuan dibutuhkan untuk memperbaiki keadaan. Seharusnya, muncul pengakuan dalam keadaan sadar bahwa kondisinya memang tidak baik-baik saja.
“Perlu ada perbaikan serius jika kondisinya tidak baik-baik saja malah ditutup-tutupi. Semakin gigih usaha menutup-nutupi, kita akan makin jauh dari jalan terang perbaikan,” tandasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di pikiran-rakyat.com dengan judul “Kritik Pedas Najwa Shihab atas Diksi Oknum Institusi: Jalan Keluar yang Menyebalkan!”
Redaksi Mitrapost.com
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"
Jangan lupa kunjungi media sosial kami
 |
 |
 |
 |
 |
Video Viral
Kamarkos |
Pojoke Pati |
