Geneva Call mengundang Taliban ke konferensi untuk mendiskusikan status bantuan kemanusiaan, perlindungan masyarakat sipil, penghormatan tenaga kesehatan, dan masalah ranjau darat serta bahan-bahan peledak sisa perang.
Namun, Kementerian Luar Negeri Swiss mengatakan, penerimaan kedatangan Taliban bukan berarti negaranya mengakui status kepemimpinan kelompok tersebut di Afghanistan.
Perlu diketahui, Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada pertengahan Agustus 2021. Tak lama kemudian, Taliban mendeklarasikan negara Emirat Islam Afghanistan (Islamic Emirate of Afghanistan/IEA).
Sejak saat itu, Afghanistan mengalami kekacauan finansial dengan lonjakan tingkat inflasi dan pengangguran.
Di samping itu, penghentian pengiriman bantuan internasional juga memicu krisis kemanusiaan di Afghanistan, negara yang sudah mengalami banyak kehancuran akibat perang selama berdekade-dekade.
Januari lalu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membutuhkan dana senilai $5 miliar (sekitar 71,8 rupiah) untuk membantu Afghanistan di tahun 2022 demi mencegah terjadinya isu kemanusiaan di Afghanistan. (*)