Namun, kotornya lintasan tak mnejadi kendala yang mengkhawatirkan. Kecemasan para rider justru karena aspalnya mudah terkelupas. Tak sedikit rider yang terkena lemparan batu kerikil di motor, helm, dan tubuh mereka. Usai diselidiki ternyata aspal yang digunakan Sirkuit Mandalika tak sesuai dengan arahan konsultan.
“Masalah terbesarnya ada di garis balap, yang sangat bersih usai tiga hari dan sejuta lap namun bikin motor di depan melemparkan sejuta batu per tikungan kepada Anda. Jika Anda lihat lengan para rider yang saling membuntuti, tampak seperti motocross. Motor, visor, leher para rider. Saya tak tahu apakah mereka bisa memperbaiki ini. Aspalnya terkelupas,” imbuh Espargaro.
Fabio Quartararo juga ikut angkat bicara sol kondisi terkelupasnya aspal di trek. Ia terkena lemparan kerikil pada motor dan visor helmnya ketika berkendara di belakang Franco Morbidelli.
“Padahal saya hanya di belakang Franco, jadi bayangkan saja berada di belakang 4-5 rider selama berlap-lap. Jujur saja, usai satu lap, leher saya kesakitan,” ucap rider asal Perancis itu.