Mitrapost.com – Harga aset kripto Terra LUNA mengalami penurunan secara drastis. Dalam satu minggu ini, Terra LUNA telah anjlok sampai 98%.
Pada Kamis (12/5/2022) pukul 10.12 WIB, CoinmarketCap mencatat aset Terra LUNA diperdagangkan seharga US$1,18 per dolar. Sebelumnya, aset kripto ini mampu menyentuh angka US$86,7 per koin.
Belum diketahui penyebab pasti anjloknya aset ini. Do Kwon selaku pencipta, telah berusaha memperbaiki keadaan yang terjadi.
Ia berupaya mengembalikan TerraUSD ke harga target US$1. Dengan meningkatkan tingkat pencetakan Terra LUNA baru setiap hari, akan memungkinkan pasokan stablecoin habis.
“Saya mengerti bahwa 72 jam terakhir sangat sulit bagi Anda semua – ketahuilah bahwa saya bertekad untuk bekerja dengan Anda semua untuk mengatasi krisis ini, dan kami akan membangun jalan keluar dari ini,” jelasnya dikutip dari CNBC International.
Para investor mengharapkan suntikan modal baru dalam rangka mendorong proyek. Pendukung TerraUSD juga diketahui berusaha mengumpulkan dana lebih dari US$1 miliar untuk pendanaan.
Meski Do Kwon telah mengeluarkan pernyataan sebagai bentuk tanggung jawabnya. Namun Vijay Ayyar selaku kepala Internasional pertukaran kripto Luno, menjelaskan bahwa apa yang dilakukan Do Kwon tidak membuat peningkatan kepercayaan para investor.
“Mereka membiarkan sistemnya kehabisan tenaga dengan harapan investor akan masuk kembali ketika pasokan TerraUSD yang ‘berlebihan’ telah habis,” kata Ayyar.
Do Kwon sendiri diketahui telah mengumpulkan aset Bitcoin miliaran dolar dalam Luna Foundation Guard miliknya. Hal ini dilakukannya dengan tujuan mendukung TerraUSD dalam waktu-waktu krisis.
Hal yang ditakutkan adalah Do Kwon akan membuang Bitcoin ke pasar, yang mana justru akan menghasilkan aksi jual yang lebih besar.
Perlu diketahui bahwa aset Terra LUNA merupakan proyek berbasis blockchain yang dikembangkan Terra Labs dari Korea Selatan.
Mereka berusaha menciptakan stablecoin yang terkait dengan uang resmi dari bank sentral. Tujuan dari Terra adalah untuk mendukung sistem pembayaran global dengan settlement cepat dan terjangkau seperti Alipay di Blockchain.
Saat penerbitan pertama kalinya, aset ini mencapai harga US$0,8 per koin. Harga tertinggi yang pernah dialami Terra sepanjang masa sebesar US$119,55 per koin pada April lalu. Bahkan pernah menjadi aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar senilai US$40 miliar.
Terra LUNA memiliki peran dalam menstabilkan harga dari stablecoin Terra serta mengurangi volatilitas pasar. Ketika stablecoin mengalami penurunan, maka Terra LUNA akan dibakar. Hal ini merupakan cara harga dapat kembali stabil.
Terra stablecoin yang paling populer saat ini adalah TerraUSD dengan kode perdagangan UST. TerraUSD adalah proyek stablecoin terkait dengan nilai tukar dolar AS.
Token ini memeberikan penyimpanan nilai lebih baik untuk menghindari volatilitas mata uang kripto. Pihak pengembang menawarkan target satu koin senilai US$1.
Namun, kini harga TerraUSD amblas di bawah US$1 pada Rabu, 11 Mei 2022 yaitu hanya seharga 26 sen dolar AS. Namun akhirnya menguat senilai 80 sen dolar AS, tapi tetap di bawah target yang ditawar
Aset TerraUSD merupakan pemain utama dalam algoritme stablecoin. Pasokannya diperkirakan ada 16 miliar token.
Analis riset CryptoCompare, David Moreno Darocas menjelaskan tentang kerapuhan dari stablecoin. Ia berpendapat bahwa TerraUSD telah berkembang dan menjadi kontroversial dalam ekosistem kripto. (*)
Redaksi Mitrapost.com