Pati, Mitrapost.com – Setiap tahunnya saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, warga Desa Sukolilo Kecamatan Sukolilo menggelar tradisi meron. Tradisi ini dipusatkan di jalan Kayen-Sukolilo turut Desa Sukolilo, Pati pada hari minggu (9/10/2022) siang.
Sebanyak 14 gunungan yang berisikan Kronce dan diarak menuju Masjid Baitul Yaqin. Kronce merupakan makanan khas dari Sukolilo, yang menyerupai rengginang namun terbuat dari ketan dan dirangkai membentuk bunga.
Dalam acara tersebut dihadiri oleh Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro, Perwakilan dari Gubernur Jawa Tengah, Kapolres Pati, Perwakilan dari Dandim Pati, serta Camat Sukolilo.
Ketua Panitia Tradisi Meron tahun 2022, Muhamad Shoban Rohman menyampaikan, rangkaian acara Tradisi Meron sudah dimulai sejak hari Jumat kemarin. Sedangkan untuk hari ini adalah puncak acara Tradisi Meron.
“Alhamdulillah berjalan dengan lancar dari awal hingga hari ini. Acara ini menghabiskan dana sebesar Rp 46 juta,” ujarnya.
Tradisi Meron ini merupakan warisan budaya leluhur. Maka dari itu, ia berharap tradisi ini bisa dilanjutkan oleh para pemuda dan bisa dikenalkan ke masyarakat luas.
Ia menambahkan, tradisi Meron kali ini punya slogan yakni Meron bebas sampah. Dimana, ide tersebut muncul dari pengalaman tahun-tahun kemarin.
“Pada tahun ini, pelaksanaan bebas sampah ini di handle oleh sedulur-sedulur kita, dari sedulur Sikep,” jelasnya.
Sementara itu, Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro mengatakan, Desa Sukolilo pada tahun 2021 kemarin terpilih menjadi program pemajuan kebudayaan desa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Tekhnologi, dengan potensi budaya Meron yang diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda sejak tahun 2016.
“Inilah menjadi satu-satunya budaya yang ada di Pati hingga sampai saat ini diakui ditingkat nasional. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan pada siang kali ini, bisa dilanjutkan sampai kapan pun. Jangan sampai kita kehilangan jejak. Jangan sampai warisan leluhur ini nanti sirna,” paparnya. (*)