Kerja Jadi Perawat di Austria, Agensi Pencari Kerja Tawarkan Gaji Hingga 70 Juta

Pati, Mitrapost.com – Perwakilan agensi pencari kerja dari Austria, Peter Payer berkunjung ke PT Dewi Pengayom Bangsa Pati, Senin (15/7/2024). Agenda tersebut untuk meninjau secara langsung proses pembekalan Calon Pekerja Migran Indonesia. Dari kunjungan tersebut diharapkan dapat membuka peluang kerjasama antar kedua belah pihak.

Peter Payer mengungkapkan jika berdasarkan daftar dari Pemerintah Austria, ada 105 bidang pekerjaan yang membutuhkan banyak tenaga kerja. Mulai dari keperawatan, teknisi kelistrikan, masseus (terapis pijat) dan masih banyak lagi.

Namun, pihaknya saat ini sedang fokus pada sektor keperawatan. Pasalnya, di Austria sedang membutuhkan tenaga perawat yang kompeten dan berkualifikasi tinggi.

“Saya berharap dengan kerjasama dengan penyalur tenaga kerja di Indonesia, khususnya PT Dewi Pengayom Bangsa, kami bisa mencetak perawat yang sesuai kualifikasi untuk bekerja di Austria,” harapnya.

Ia mengaku, sangat terkesan saat datang ke PT Dewi Pengayom Bangsa untuk pertama kalinya. Menurut dia, disini punya pelatihan tenaga kerja yang mencakup banyak bidang penting.

“ini kali pertama saya datang ke Kabupaten Pati dan kali kedua ke Indonesia. Saya berterima kasih atas sambutannya. Saya senang berada di sini. Saya terkesan dengan apa yang saya lihat di sini”

“Mereka (PT Dewi Pengayom Bangsa) punya pelatihan tenaga kerja yang mencakup banyak bidang penting. Saya sangat berharap bisa bekerjasama dengan mereka,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Operasional PT Dewi Pengayom Bangsa Pati, Nindya Setyobudi Lestari mengatakan peluang kerja di Austria saat ini yang terbuka lebar di bidang keperawatan.

Saat ini, Austria kekurangan perawat. Pasalnya, regenerasi perawat kurang berjalan dengan baik. Perawat yang masih bekerja tergolong generasi tua.

“Mereka sangat membutuhkan perawat, hampir 80 ribu orang yang dibutuhkan,” ujar dia.

Sementara, generasi muda di Austria jarang yang tertarik bekerja sebagai perawat. Mereka lebih memilih bidang lainnya, sehingga agensi tenaga kerja berburu perawat ke luar negeri.

”Kedatangan Mr Peter ke sini bukan hanya menawarkan kesempatan kerja di bidang keperawatan, melainkan juga di sektor hospitality, seperti di perhotelan dan spa terapis,” katanya.

Nindya mengaku jika kerjasama ketenagakerjaan Indonesia-Austria ini baru kali pertama di Jawa Tengah. Kerja sama ini akan berkembang ke kerjasama lainnya, seperti kerjasama antar perguruan tinggi dan antar Rumah Sakit Indonesia dan Austria untuk melakukan pertukaran perawat.

Kunjungan tersebut untuk memastikan standar kualifikasi perawat di Indonesia. Setelah itu, keterampilan perawat Indonesia bakal ditambah agar sesuai standar perawat Austria.

”Kita tadi ke Stikes Cendekia Kudus. Beliau minta kurikulumnya. Jadi nanti tenaga kerja yang dikirim dari sini tidak bisa langsung jadi perawat utama. Untuk tahun pertama mereka dipekerjakan sebagai asisten perawat dulu,” lanjutnya.

Mereka akan mengikuti pendidikan penyetaraan lagi di Austria selama 1 tahun. Setelah lolos ujian penyetaraan perawat di sana, barulah mereka bisa bekerja sebagai perawat penuh.

“Disana akan ada pendidikan penyetaraan lagi. baik sebagai perawat di rumah sakit, panti jompo, perawat pribadi di rumah sakit, maupun perawat untuk lansia atau pasien di rumah tangga,” ujaranya.

Menurut Nindya, gaji kotor yang ditawarkan untuk perawat pemula ialah sekitar 2.300 Euro setara Rp 40 juta. Adapun untuk perawat senior gaji kotor yang ditawarkan ialah 4.000-an Euro atau setara Rp 70 juta-an.

”Itu gaji kotor. Karena yang ditanggung hanya makan satu kali ketika di Rumah Sakit. Akomodasi dan pajak ditanggung sendiri,” ungkap dia.

Pada masa penjajakan untuk tahun pertama lanjut Nindya, Peter berencana meminta  puluhan tenaga kerja untuk diberangkatkan ke Austria. Namun, kemungkinan bisa berangkat pada tahun 2025 mendatang.

“Dari pihak Austria meminta sekitar 50 tenaga kerja untuk tahun pertama. Namun, kita masih membutuhkan waktu karena yang dibutuhkan Austria adalah bisa berbahasa Jerman”.

“Jadi, membutuhkan waktu untuk para perawat ini belajar bahasa Jerman, minimal enam bulan sampai sembilan bulan untuk bisa dikirim ke Austria. Paling cepat diberangkatkan tahun depan,” pungkasnya. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati