Mitrapost.com – Badan Antariksa Amerika Serikat, National Aeronautics and Space Administration (NASA) mengeklaim dalam sebuah postingan di platform Facebook terkait perputaran arah terbit Matahari hingga membuat viral media sosial di pertengahan 2023.
Melansir dari CNBC Indonesia, fenomena perputaran arah matahari terbit menjadi dari barat ini disebut disebabkan adanya rotasi Bumi yang berbalik arah dengan pembalikan media magnet yang ramai diartikan dengan salah satu tanda terjadinya kehancuran alam semesta atau kiamat.
Kendati demikian, pihak NASA mengaku meskipun perubahan medan magnet itu memang pernah terjadi, namun mereka juga membantah terkait anggapan bahwa Bumi berputar ke arah sebaliknya.
Associate Administrator for Communications NASA, Bettina Inclan menganggap pihaknya bersama dengan organisasi ilmiah lainnya tidak mendukung teori tersebut yang memprediksi bahwa Matahari akan terbit dari barat.
Namun tetap perlu dicatat, terdapat salah satu planet yang pernah mengalami hal secama itu, yaitu Planet Venus.
Planet Venus yang memiliki waktu rotasi selama 243 hari Bumi dan mengelilingi matahari selama 225 hari ini disebut pernah menghadapi fenomena terbitnya Matahari dari arah Barat. Di Planet Venus, Matahari akan muncul satu kali dalam 117 hari atau dua kali dalam setahun. (*)

Redaksi Mitrapost.com





