Tersindir Karena Quote di Medsos, Sri Antini Mendedikasikan diri Sebagai Filantropis

“Namanya Siti Fatimah. Usianya sekira 27 ketika itu. Badannya melepuh semua sampai tidak bisa berdiri. Pertama lihat keadaannya, saya menangis. Kemudian saya bersama teman-teman membantu pengobatannya di RS Kariadi Semarang. Ketika melihat ia bisa sembuh, saya menangis lagi. Saya bahagia untuknya,” tutur Aan.

Baca juga: Pataba, Perpustakaan Pribadi yang Menjelma Penerbitan

Menurut Aan, menolong banyak orang lain juga menjadi jalan rezeki tersendiri baginya. Ia menyebutnya ‘manajemen langit’. Ketika kamu banyak membantu orang, akan banyak pertolongan Tuhan untukmu.

“Terkadang saya tidak menyangka. Kok bisa saya sekolahkan anak-anak sampai lulus. Tapi saya yakin itu manajemen langit,” tutur ibu dua anak ini.

Dari banyaknya kegiatan sosial yang ia dan rekan-rekannya jalankan, Aan menegaskan tidak pernah meminta-minta donasi dengan mengajukan proposal.

Baca Juga :   Harga Kopi Tak Menentu, Pengusaha Pati Berinovasi Produk Empon-Empon

“Kami cuma pakai medsos. Tapi alhamdulillah donatur kami menyebar sampai negara-negara luar, antara lain Tokyo, Hongkong, Skotlandia, dan Belanda. Rata-rata per bulan ada Rp 10-12 juta donasi yang masuk ke rekening ABP untuk kami salurkan pada yang membutuhkan,” ungkap dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan bit.ly/googlenewsmitrapost dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati