Nikmatnya Tidur Setelah Makan Tapi Mengancam Kesehatan

Akibatnya, terbiasa berbaring atau tidur setelah makan dapat menimbulkan penyakit asam lambung atau GERD (gastroesophageal reflux disease).

Selain itu, terbiasa tidur setelah makan baik saat siang atau sore dapat membuat tubuh sulit tidur di malam hari. Jika terlalu dibiasakan, kondisi ini akan mengganggu pola tidur atau insomnia.

Tidur setelah makan atau dalam keadaan perut kenyang juga tidak dianjurkan dalam syariat Islam, guys.

Melansir laman Bincang Syariah, dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Suni dan Abu Nu’aim dikatakan bahwa tidur dalam keadaan kenyang bisa menimbulkan sifat keras hati.

أذِيبُوا طَعامَكُمْ بِذِكْرِ الله والصَّلاةِ وَلَا تَنامُوا عليه فتقسوا قلوبكم

Cernalah makanan kalian dengan (terlebih dahulu) berzikir pada Allah dan shalat. Janganlah kalian tidur dalam keadaan kenyang karena itu dapat membuat hati Anda keras. (HR Ibnu Suni dan Abu Nu‘aim). 

Sementara menurut pendapat Imam al-Ghazali, tidur setalah makan dapat menimbulkan dua kelalaian, yaitu kemalasan dan kekerasan hati.

Baca Juga :   Info Grafis : Menjaga cairan tubuh saat pandemi

 قلبه ولكن ليصل أو يجلس يذكر الله فإنه أقرب إلى الشكر وأقل ذلك أن يصلي أربع ركعات أو يسبح مئة تسبيحة عقب كل أكلة وكان الثوري إذا شبع ليلة أحياها وإذا شبع يوما واصله بالذكر.

Imam al-Ghazali berpendapat bahwa hadis tersebut mengindikasikan disunahkan agar tidak tidur saat dalam keadaan kenyang. Hal ini karena kondisi kenyang itu akan menimbulkan dua kelalaian, yaitu kemalasan dan kekerasan hati. Karena itu shalat dan berzikirlah, karena hal itu lebih mendekatkan diri pada rasa syukur. Paling minimal itu shalatlah empat rakaat atau bertasbih sebanyak seratus kali setiap habis makan. Imam al-Tsauri itu selalu menghidupkan malam (dengan shalat) di saat kenyang, dan berzikir di siang hari saat kenyang. (*)