Rembang, Mitrapost.com – Permintaan industri masih menjadi tantangan bagi petani garam. Salah satu bentuk tantangan tersebut berupa tuntutan akan kualitas dan kuantitas yang diinginkan industri.
Tantangan tersebutlah yang sedang diupayakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Rembang. Cholid selaku sekertaris mengaku, pemerintah telah mengupayakan hal tersebut dalam bentuk memberi kesepahaman antara permintaan industri dan petani garam.
“Yang hari ini perlu dijelaskan adalah menyamakan perspektif, masyarakat dan industri. Disambungkan, bahwa industri memang punya syarat tertentu,” jelas saat ditemui pada Rabu (19/8/2020) kemarin.
Syarat yang diajukan oleh industri, lanjut Cholid, yakni berupa kualitas garam yang putih serta memiliki kualitas lebih baik. Ditambah dengan permintaan dalam skala besar. “Tapi masyarakat kita belum dapat memenuhinya.”
Menurutnya inilah yang menjadi penyebab harga garam di Rembang menjadi tidak stabil. Kurva penjualan bisa anjlok sewaktu-waktu karena permintaan yang berubah.