Pati, Mitrapost.com – Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Gunungwungkal mengajak petani untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian.
Koordinator BPP Kecamatan Gunungwungkal, Med Nurhindarno menyampaikan kepada para petani agar tidak terlalu bergantung pada tanaman padi dan ubi kayu sebagai komoditas tanaman lokal.
Hal tersebut diwujudkan dengan meningkatkan budidaya tanaman holitikultura.
Tanaman holtikultura merupakan tanaman perkebunan yang berfokus pada buah- buahan, bunga, tanaman sayut, dan tanaman obat.
Baca Juga: BPP Gunungwungkal Bentuk Divisi Pemasaran Porang
Sedangkan BPP kecamatan Gunungwungkal, ingin memulainya dengan tanaman buah. Petani juga diharapkan untuk menanam tanaman holtikultura untuk menyeimbangkan produksi pertanian.
“Saya mengharapkan dan senantiasa mengimbau para petani supaya menanam tanaman buah-buahan di seperempat atau sebagian lahan yang dimiliki”, ujarnya.
Hal ini disampaikan sebagai bentuk antisipasi adanya kerugian yang sewaktu-waktu dialami petani, terutama pada waktu panen padi dan ubi kayu.
Baca Juga: BPP Pucakwangi Ungkap Prospek Penjualan Tembakau 2021 Kurang Bagus
Penurunan minat beli ubi kayu pada tahun ini, mengakibatkan banyak petani yang mengalami kerugian karena turunnya harga jual.
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa hasil panen tanaman padi kurang memberi dampak keuntungan bagi petani Gunungwungkal.
Sebab, sebagian besar lahan produktif pertanian padi di Kecamatan Gunungwungkal tidak begitu luas.
Walaupun luas areal pertanian padi mencapai 3.287 hektare. Namun, karena sulitnya akses panen membuat petani kesulitan mengangkut hasil padi. Hal tersebut disebakan karena kontur tanah yang berbukit-bukit.
Baca Juga: Pasarkan Produk Pertanian, BPP Sukolilo Jalin Kerjasama
“Kontur yang berbukit-bukit menyebabkan petani memerlukan ojek untuk mengangkut hasil panen padi. Hal ini mengharuskan mereka mengeluarkan biaya tambahan. Selain itu harga panen padi mengalami penurunan”, ujar Med.
Luas areal sawah rata-rata 0,4 hektare. Luasannya sangat sempit karena berada di lereng gunung.
Oleh karena itu, BPP Gunungwungkal memberikan alternatif kepada para petani, dengan mengoptimalkan tanaman holtikultura.
“Itu sebabnya mindset petani harus diubah, sebaiknya lahan-lahan produktif dioptimalkan untuk menanam tanaman holtikultura. Karena padi dan ubi kayu sering mengalami kendala dalam hal harga dan hama yang kurang menguntungkan petani. Sehingga jangan bergantung pada padi saja”, pungkasnya. (*)
Baca Juga:
- BPP Tambakromo Beri Penyuluhan Budidaya Alpukat Mentega
- Majukan Pertanian, BPP Sukolilo Kelola Benih Tanaman Mandiri
- BPP Margorejo Terima 11 Ton Benih Padi untuk Petani yang Alami Puso
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Mila Candra